webnovel

MCF - Kenan

"Bu, jadi berapa? Mie goreng pake telor sama teh botol," ucap Naura yang berniat untuk membayar makanannya.

"Jadi 21 ribu Neng," jawab Ibu penjaga kanti tersebut.

Saat merogoh sakunya, Naura terdiam dengan seketika.

Naura melirik ke arah saku seragamnya dan dia kaget saat tidak ada uang di sakunya sampai akhirnya dia sadar kalau ternyata uangnya tertinggal di tas.

"Kenapa Neng?" tanya Ibu itu.

"Bu, duh maaf. Saya lupa gak bawa uang," ucap Naura dengan penuh kejujuran.

"Duh gimana dong Neng?" Ibu kantin itu menjadi kebingungan dengan hal ini.

Naura menjadi berpikir akan hal ini. "Saya ke Kelas dulu gak papa Bu? Saya nanti balik lagi ke sini," ucap Naura saat dirinya mengingat apa yang kemungkinan bisa menjadi jalan keluarnya.

"Jangan dipercaya Bu, palingan dia mau kabur tuh gak balik lagi."

Seorang cewek melangkahkan kaki bersama dengan kedua temannya ke arah di mana Naura berada. Naura memperhatikan mereka sejenak sampai akhirnya dia kenal siapa mereka.

Orang yang baru saja berucap bernama Sisil, dan kedua temannya bernama Mila serta Ocha. Mereka sudah cukup terkenal di SMA Bintang Medika ini.

Mereka terkenal bukan karena kepintaran atau prestasi yang mereka miliki, tapi mereka sering membuli banyak siswi dan kalau diingat, Naura juga pernah dibully oleh mereka.

"Bener ya Neng, Neng mau kabur gak bayar?" tanya Ibu itu.

Dengan cepat Naura menggelengkan kepalanya. "Gak kok Bu, saya bakalan balik lagi ke sini."

"Alah, bohong lo. Bilang aja kalau lo gak mau bayar, bener kan?"

"Gak, aku niat bayar."

Di sini mereka malah menjadi mendebatkan hal ini dan Naura sudah benar-benar kebingungan bagaimana cara agar dia bisa membayarnya, karena sekarang posisinya dia tidak membawa handhophone, sehingga dia tidak bisa menghubungi temannya untuk membayar.

"Punya dia biar saya yang bayar," ucap seorang laki-laki yang sekarang tengah melangkahkan kakinya mendekat.

Semua mata menjadi tertuju pada laki-laki yang baru saja berucap, mereka begitu memperhatikan sosok laki-laki dengan dasi yang tergantung rapi di lehernya.

"Tambah apalagi?" tanya Ibu itu.

"Batagor sama air mineral," jawab laki-laki itu dengan begitu enteng.

"Jadi 47 ribu semuanya," ucap Ibu tersebut.

Laki-laki itu dengan santai mengeluarkan uang berwarna biru. Sisil serta teman-temannya begitu terdiam saat melihat laki-laki tersebut yang membayarkan makanan Naura.

Ibu itu memberikan satu lembar uang 2 ribu dan satu lembar uang 1 ribu sambil berucap, "Ini kembaliannya 3 ribu."

Laki-laki itu tidak mengambil kembaliannya, dia malah mengambil 1 permen lolipop yang ada di toples. "Ini berapa?" tanyanya sambil menunjukkan permen tersebut.

"Permen itu 2 ribu," jawab Ibu tersebut.

laki-laki itu menganggukkan kepalanya dan kemudian memberikan permen tersebut kepada Naura tanpa mengambil sisa kembalian 1 ribunya. Naura sedikit mengernyit sambil menerima permen tersebut.

"Makasih ya," ucap Naura yang disertai dengan senyuman miliknya.

"Sama-sama," jawab laki-laki itu yang kemudian melangkahkan kaki meninggalkan Naura begitu saja.

Melihat laki-laki itu yang pergi begitu saja, membuat Naura juga ikut melangkahkan kaki untuk mengejar laki-laki tersebut, karena ada hal yang belum dia sampaikan.

"Eh tunggu!" teriak Naura saat sudah berada di Koridor yang tidak terlalu ramai.

Mendengar hal tersebut, laki-laki itu menghentikan langkah kakinya dan berbalik badan. "Ada apa?" tanya laki-laki itu menggunakan nada bicara yang begitu enteng.

"Anak kelas mana? Siapa namanya?" tanya Naura to the point.

"X IPA 3, nama gue Kenan."

"Oh, kenalin aku Naura, anak IPA 1." Naura mengulurkan tangannya dengan santai.

Kenan menerima tangan Naura dan bersalaman, sebuah senyuman terukir di bibir Kenan. Sorot matanya begitu fokus memperhatikan wajah cantik milik Naura.

"Gue udah tahu kok siapa lo," ucap Kenan dengan begitu enteng.

Kening Naura mengernyit saat mendengar pernyataan tersebut. "Kamu tahu dari mana siapa aku, padahal kita kan baru aja ketemu?" tanya Naura yang kebingungan.

"Lo cewek yang waktu itu pas upacara diumumkan sebagai siswi yang mewakili lomba Sains kan?" tanya Kenan yang merasa ingat akan hal itu.

Mendengar penjelasan yang baru saja Kenan ucapkan, membuat Naura menggaruk kepalanya yang tak gatal, dirinya merasa malu akan hal ini, meski semuanya memang benar.

"Ikut ke Kelas aku dulu yuk," ajak Naura.

"Mau ngapain?"

"Bayar yang tadi, kan tadi makanan aku yang bayarnya kamu." Naura tidak akan melupakan hal itu begitu saja, karena kalau tidak ada Kenan dirinya akan merasa malu dengan hal ini.

Sontak Kenan tersenyum mendengar hal tersebut. "Gak usah, cuma makanan segitu. Gak papa, anggap aja gue traktir lo makan."

Kenan sama sekali tidak berniat untuk membuat hal tersebut menjadi hutang, lagi pula tidak seberapa. Dia benar-benar berniat untuk menolong Naura, terlebih saat dia melihat sudah ada Sisil yang ikut campur dalam hal ini.

"Bener nih?" Naura masih tetap merasa tidak enak dengan hal tersebut.

"Iya, santai aja. Anggap aja awal pertemanan kita," ucap Kenan dengan begitu enteng.

Mendadak Naura memperhatikan Kenan dengan tatapan yang cukup serius, memperhatikan detail wajah Kenan, entah kenapa dia suka saat melihat Kenan tersenyum.

Lesung pipi milik Kenan begitu terlihat dengan begitu jelas saat Kenan tersenyum yang membuat senyumannya terlihat begitu manis.

"Ikut gue," ucap seseorang yang dengan seketika langsung menarik tangan Naura.

Sebelum cowok itu menarik dan membawa Naura pergi mengikutinya, Kenan menahan tangan cowok itu yang membuat langkahnya menjadi terhenti.

"Jangan main tarik begitu saja," larang Kenan yang merasa kurang suka dengan hal yang sudah Galang lakukan.

Kenan tahu siapa Galang, tapi hal itu tidak membuat Kenan diam saja saat Galang menarik tangan Naura begitu saja. Dengan tahu siapa Galang, malah Kenan takut kalau Galang berbuat sesuatu hal pada Naura.

"Jangan ikut campur!" larang Galang yang menaikkan nada bicaranya.

Galang memperhatikan Naura dengan begitu serius. "Ikut gue," ucap Galang dengan penuh keseriusan.

"Ke mana? Mau ngapain?"

Kira-kira apa yang akan Galang lakukan?

Kenapa Galang mendadak menarik tangan Naura?

Apa mungkin Galang cemburu?

Creation is hard, cheer me up!

Van_Pebriyancreators' thoughts