webnovel

MCF - Babu Nyamperin

"Lang, tuh Babu lo nyamperin."

Mendengar hal tersebut membuat Galang langsung melirik ke arah cowok yang baru saja mengucapkan kalimat tersebut, melihat ada Naura yang melangkahkan kaki menuju ke arahnya.

"Gak usah panggil dia Babu gue!" bentak Galang yang merasa tidak suka dengan hal ini.

Dilan mengernyitkan keningnya saat mengetahui jawaban dari Galang yang begitu membentaknya. "Kenapa lo marah? Lo gak suka dengan ini? Bukankah lo sendiri yang mengatakan kalau dia Babu lo?"

Melihat Naura yang sudah berdiri di sampingnya, membuat Galang mengurungkan niatnya untuk menjawab pertanyaan yang baru saja Dilan ucapkan.

"Ada apa lo ke sini?" tanya Galang to the point.

"Emang gak boleh?" tanya Naura.

Dengan seketika Galang menarik tangan Naura agar keluar dari kelasnya. Banyak hal yang tanda tanya saat melihat Galang yang menarik tangan Naura keluar.

"Au! Sakit ih!" jerit Naura sambil mencoba untuk melepaskan tangannya. "Kak Galang! Sakit!" teriak Naura.

Setelah cukup jauh dari kelasnya, Galang akhirnya melepaskan tangan Naura. Galang menatap Naura dengan tatapan yang penuh dengan keseriusan.

"Ngapain lo ke Kelas gue?" tanya Galang lagi.

"Pengen ke Kantin," jawab Naura dengan penuh kejujuran.

Alis Galang mengernyit saat mendengar apa yang sudah Naura ucapkan. "Memangnya gak bisa kalau lo ke Kantin sendirian atau sama teman-teman lo?"

Galang merasa heran dengan hal ini, padahal Naura bukan orang yang tidak mempunyai teman, bisa saja kalau dia ingin ke Kantin, dia bersama dengan teman-temannya.

"Pengen sama kamu," jawab Naura yang menggunakan nada bicara penuh dengan kelembutan.

Selama 4 bulan ini ternyata Naura sudah merasa jatuh hati pada Galang, hati Naura jatuh pada sosok Galang yang padahal sifatnya berbanding terbalik dengannya.

"Gak usah manja!" bentak Galang yang tidak suka dengan sosok Naura yang seperti ini.

"Manjanya di mana sih? Aku cuma ingin ke Kantin ditemani sama kamu," ucap Naura yang mana dia merasa kalau semua itu bukan hal yang manja.

Di mata Naura, semua hal itu masih biasa saja, terlebih dirinya juga hanya mengajak Galang untuk menemaninya ke Kantin, tidak sampai meminta untuk menggendong dirinya.

"Kalau bisa sendiri, lakukan sendiri, jangan minta ditemani oleh gue." Galang menjelaskan maksud dari kata manja yang dia ungkapkan tadi.

"Kamu lagi sibuk?" tanya Naura yang mencoba untuk mengetahui alasan yang membuat Galang menolak ajakannya.

Galang menggelengkan kepalanya.

"Kalau kamu gak sibuk, kenapa kamu gak mau menemani aku ke Kantin?" tanya Naura yang benar-benar ingin tahu apa alasannya.

Pemikiran Naura dan juga Galang berbeda. Di mana Naura menganggap kalau ada alasan di balik Galang yang tidak mau mengantarnya, sementa di pikiran Galang dia memang tidak ingin.

"Gak usah banyak tanya!" bentak Galang yang sudah begitu pusing dengan hal ini.

Ini bukan pertama kalinya Galang membentak Naura, tapi sampai saat ini Naura belum bisa menganggap kalau semua ini adalah hal yang biasa.

Tetap saja Naura merasakan yang namanya sakit saat dirinya dibentak oleh cowok yang padahal berstatus sebagai tunangannya.

Hatinya belum bisa kuat dengan semua ini, karena memang pada dasarnya Naura adalah orang yang mempunyai hati yang lembut, sedangkan sikap Galang begitu kasar.

"Padahal keinginan aku gak ribet lho, aku cuma ingin ke Kantin ditemani sama kamu, tapi kamu sebegitu tidak inginnya memenuhi keinginan aku? Bagaimana ceritanya kamu harus menghidupi aku?"

Naura tidak habis pikir dengan semua ini, dirinya tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan selanjutnya saat dia sudah benar-benar bersama dengan Galang.

"Gak usah bermimpi kalau ke depannya lo akan bersama dengan gue!" bentak Galang.

Sampai saat ini ternyata Galang masih belum bisa menerima Naura sebagai tunangannya, dia belum mempunyai pikiran kalau ke depannya dia akan bersama dengan gadis polos yang jauh dari kriteria cewek idamannya.

Memang di wajah Naura mempunyai wajah yang cantik dengan kulit yang putih, bahkan penampilan Naura tidak seperti penampilan cewek pintar yang ada dalam pikiran Galang.

Sebelumnya Galang memikirkan kalau cewek yang akan bertunangan dengannya adalah cewek jelek dengan penampilan yang kuno dan kaca mata berlensa tebal.

Naura tidak seperti itu, bola matanya indah dan juga bulu matanya lentik, penampilan Naura juga tidak kuno serta wajahnya tidak jelas, Naura begitu cantik dengan senyuman manisnya, meski tidak seperti cewek idaman Galang.

Cewek-cewek yang biasanya bersama dengan Galang adalah cewek yang memiliki body sexy, wajah cantik, tidak polos seperti Naura, bahkan biasanya Galang bersama dengan Badgirl.

"Kak, mau sampai kapan bicara sama aku dengan nada bicara yang tinggi seperti itu? Sampai kapan kamu akan terus membenci aku?"

Naura benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Galang yang seperti ini, tidak ada perubahan yang terjadi dari awal mereka bertunangan sampai sekarang mereka sudah 4 bulan tunangan.

"Selamanya, karena gue gak suka lo, bahkan gue juga gak suka dengan hubungan ini!" jujur Galang.

Selama dia 4 bulan menjalani hubungan ini, dia hanya berdasarkan pada keterpaksaan, dia malas kalau harus berurusan dengan Papahnya, apalagi kalau sampai Papahnya benar-benar mencabut fasilitasnya.

"Kenapa sih kamu gak bisa suka sama aku? Aku kurang baik apa sama kamu? Selama ini aku nurut sama apa yang udah kamu katakan," ucap Naura yang benar-benar kebingungan.

Sifat egois mulai muncul dalam diri Naura, karena mungkin selama 4 bulan dia bersama, tapi dia tidak mendapatkan apa yang seharusya dia dapatkan.

Di sini bukan berarti Naura mengincar sesuatu dari Galang, tapi Naura yang polos juga tidak sepolos itu, Naura sedikitnya tahu tentang bagaimana mereka yang berpacaran.

Bagaimana pasangannya memberikan sebuah kasih sayang atau perhatian pada pasangannya, tapi selama dia bersama dengan Galang, dirinya tidak merasa mendapatkan semua ini.

Memang Naura juga semula hanya menuruti apa yang sudah ayahnya ucapkan, tapi tetap saja saat rasa itu tumbuh dalam hatinya, dia juga ingin diperlakukan seperti itu.

"Karena lo terlalu baik makanya gue gak suka sama lo!" tekan Galang.

Di sini memang tipe cewek yang Galang sukai bisa dibilang berbanding terbalik dengan Naura, meski bukan berarti Galang suka cewek yang gak baik, hanya saja Galang suka cewek yang tidak sepolos Naura.

"Bagaimana caranya agar aku bisa menjadi perempuan yang kamu sukai?" tanya Naura dengan tatapan yang mulai berkaca-kaca, hatinya sudah sakit mendengar kenyataan kalau Galang begitu tidak suka padanya.

Galang menggelengkan kepalanya. "Lo gak akan bisa menjadi cewek yang gue suka, karena pada dasarnya lo bukan cewek yang gue suka."

Mendengar kalimat yang seperti ini membuat Naura tanda tanya akan sesuatu hal, Naura menjadi begitu fokus pada kalimat akhir dari perkataan Galang.

"Bukan cewek yang kamu suka? Memangnya siapa orang yang Kak Galang suka?" tanya Naura yang menjadi ingin tahu sebenarnya siapa sosok perempuan yang Galang sukai.

Apakah perasaan Galang akan berubah pada Naura?

Sanggupkah Naura terus bersama Galang dengan sikap Galang yang seperti ini?

Van_Pebriyancreators' thoughts
Next chapter