"Wajar saja! aku kan istrimu. Kenapa ekspresi wajahmu seperti itu hah?! kau tidak suka baiklah aku tidak akan mempersulit ini lagi !" bentak Marlyna dengan nada yang sangat tinggi.
Andra mengusap kedua wajahnya, kemudian tanpa sadar memukul meja yang ada disamping tubuhnya itu. Dia sangat lelah hari ini, begitu banyak pekerjaan yang harus dilakukan setibanya dari Amerika. Namun sang istri semangat tidak memperdulikan itu dan memikirkan egoisan nya sendiri. Padahal Andra tidak berbuat macam-macam atau bahkan pergi dengan wanita lain, tetapi Marlyna masih tetap marah karena dia tidak mengajaknya berbelanja untuk mencari hadiah pernikahan Chandra dan juga Firda. Siapa saja pasti sangat emosi jika berada di posisi Andra, karena niat baiknya terasa begitu buruk dimata sang istri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com