Suara pak Dimas begitu menggelegar bagaikan petir yang menyambar di siang bolong, dia sangat marah ketika mendengar menantunya berkata demikian. Langsung saja lelaki paruh baya itu mengomelinya habis-habisan, dia membentak bahkan mengancam akan memukul pantat Andra beribu-ribu kali jika sampai terjadi hal yang buruk dengan putri semata wayangnya itu. Namun Andra dengan tegas mengatakan jika dia tidak melakukan kekerasan apapun kepada istrinya.
"Heh jangan coba membohongi diriku Andra! jika tidak memukulnya kenapa kau membuat putri kecilku menangis hah? jangan macam-macam atau aku patahkan lehermu!" bentak pak Dimas dalam telpon dengan nafas yang terengah-engah menahan emosi yang membara.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com