"Kalau begitu masa lalu dan rahasiamu itu nanti saja dan mari kita bicarakan tentang kejadian dengan Erys." Ucapnya mengubah topik.
"Oke." Balas Lloyd.
"Jadi apakah yang di katakan Erys itu benar." Tanya Nessie tanpa basa basi. "Iya." Balasnya singkat sambil menundukan kepalanya.
"Oh." Suasana canggung kembali menyelimuti tempat itu.
'Hanya itu saja?' Pikir Lloyd sembari mengangkat kepalanya dan melihat Nessie yang menatap kosong padanya.
Nessie kemudian mengikat rambutnya ke belakang menggunakan tali meski tatapan kosongnya menatap Lloyd seperti tak akan membiarkan dirinya lari.
Tak lama Lloyd mendengar helaan nafas panjang yang berasal dari Nessie. 'Sepertinya dia merasa syok karena teman baik yang ia punya mengkhianatinya.'
"Hmm, kau sepertinya tidak sadar sama sekali dan membuat kesimpulan yang terlalu berlebihan lagi." Tebaknya dengan suara tenang.
"Kau bisa baca pikiran atau bagaimana?" Sembari menggaruk kepalanya dengan tangan kiri.
Nessie menggelengkan kepalanya dan berkata. "Kau tidak tahu? Suku kami memiliki intuisi yang sangat tajam dalam berpikir itulah kenapa kami tidak mati kelaparan."
"Kau benar." Lloyd setuju. "Tapi tentang Erys tidakkah itu mengganggumu?"
"Iya, karena itu juga semua orang menyebutnya orang aneh, yah karena memang dia terasa tidak benar dengannya."
Pernyataan Nessie memiliki alasan yang kuat, itu sedikit membuat Lloyd keringat dingin merasa kembali di permainkan semua orang.
"Jadi secara tidak langsung aku hanya buang-buang tenaga untuk memikirkannya? Karena semua orang telah mengetahuinya?"
Menutup wajah dengan tangan kiri Lloyd merasa malu karena berlagak sok pintar. "Jadi soal pengendali pikiran itu kalian semua suadah tahu?"
"Ya, dan baguslah kau tidak terlibat dengan masalah tak penting." Suaranya terdengar seperti seseorang yang sudah malas.
"Jujur saja kau sangat cerdas tapi juga sangat bodoh pada saat bersamaan." Ucapnya sarkas.
'Astaga, kenapa aku menjadi sebodoh ini?' Lloyd merasa frustasi dan malu pada saat bersamaan.
Tiba-tiba terbesit di otaknya sesuatu yang diobrolkan dengan Erys tadi.
"Ka-." Sebelum kata-kata keluar dari mulutnya Nessie memotong dan mengatakan dengan santai.
"Aku memiliki kepribadian ganda jadi sifat dan kepribadianku memang suka berubah-ubah, terkadang cengeng, manja, serius dan tidak pedulian." Jelasnya membuat Lloyd mematung.
'Sialan.' Gumam Lloyd sudah tidak peduli lagi dengan apapun yang akan di katakan oleh Nessie dan hanya akan menjawab mulai dari itu.
Nessie peka dengan apa yang Lloyd rasakan dan mengubah tatapannya menjadi lebih lembut dengan dihiasi senyuman hangat di wajahnya.
"Hahaha, sudahlah lagipula kau memang hebat bisa mengetahuinya dalam kurun waktu yang sangat singkat dengan petunjuk yang tak seberapa."
Nessie tiba-tiba merubah cara bicaranya menjadi lebih menyenangkan dan menjadi lebih cerewet.
"Iya." Balas Lloyd singkat. 'Orang ini sepertinya sudah kena kejiwaanya.' Nessie kembali menghela nafas.
"Kalau begitu bagaimana kalau kamu menceritakan seluruh kejadian di hidupmu secara detail padaku." Ia menyarankan Lloyd agar menceritakan masa lalunya saja.
"Baiklah."
Lloyd akhirnya menceritakan seluruh ingatan yang ia bisa akses dan juga memberitahu jika dirinya telah kehilangan ingatan.
Setelah menceritakan seluruh masa hidup yang ia ingat, Lloyd dengan wajah datar membeberkan setiap rahasia memalukan tanpa ragu.
'Ah, melihatnya seperti ini membuatku merasa bersalah, apa yang harus kulakukan agar dapat menghiburnya?'
Saat Nessie sedang terjadi perdebatan tentang cara menghibur Lloyd dengan kepribadian lainnya.
Lloyd menghela nafas dan meregangkan tubuhnya seperti seseorang yang baru bangun dari tidurnya.
"Ah, maafkan tentang barusan aku akan menggantikannya untuk sementara, dia sedang merenung." Kepribadian Vyzus mengambil alih kendali.
Nessie yang sebelumnya tidak memperhatikan Lloyd yang perlahan berubah sekarang merasa sedikit ketakutan karena tubuh Lloyd mengalami perubahan yang signifikan.
Rambutnya memanjang, mengenakkan kacamata dan jas yang ia kenakan di ubahnya menjadi sebuah mantel coklat yang terlihat hangat.
"Siapa kau?" Dengan suara yang samar ia bertanya. "Ah, maaf atas ketidaksopanan ku! Namaku Vyzus, kakak dari Lloyd."
Dengan senyuman tipis dan suara lembut nan menyejukkan, Vyzus membalas pertanyaan Nessie. Mendengar jawaban Vyzus entah mengapa membuatnya merasa tenang.
"..... Jadi bagaimana sekarang?" Tanyanya saat melihat Vyzus memasukkan kedua lengannya kedalam saku celana.
"Ada apa nak?" Tanya Vyzus tak mendengar perkataan Nessie.
Nessie sedikit canggung saat Vyzus mulai berbicara dengannya. "Apakah kamu merasa canggung berbicara denganku?"
"Ini memang terasa aneh tapi kamu tidak perlu terlalu memikirkannya anggap saja kamu sedang mengobrol dengan kakakmu."
Perkataanya mencairkan suasana canggung itu dan mengganti topik pembicaraannya.
"Jika kamu tidak keberatan bolehkah aku bercerita sesuatu." Ucap Vyzus dengan lembut.
"Ah, silahkan saja." Balas Nessie dengan segera. "Ini tentang tubuh dan kepribadian kami dan dua orang adikku."
"Tubuh ini memiliki sebuah trauma yang membuat kami tak bisa merasakan beberapa indra, tapi bukan berarti kami tak bisa merasakan apapun sama sekali."
Saat Vyzus akan melanjutkan ceritanya, Nessie memotong dan bertanya. "Trauma apa yang kamu maksud?"
Vyzus tersenyum pahit dan menjawab dengan santai seperti sudah mengetahui Nessie akan bertanya seperti itu. "Eksperimen yang sangat menjijikan." Jawaban Vyzus membuat Nessie sedikit bingung dan kembali menanyakannya.
"Eksperimen apa?" Nessie kembali bertanya dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu layaknya badai.
"Eksperimen untuk menciptakan keabadian, Proyek Phoenix." Lanjut Vyzus.
"Meski tak sepenuhnya tahu karena itu ingatan adikku yang kedua Ignis dan dialah yang menceritakannya padaku."
Suara Vyzus saat mengatakan hal tersebut menjadi lebih berat bersamaan dengan tatapannya yang berubah menjadi sedih.
"Eksperimen itu sangat sederhana tapi sangat mengerikan jika harus disebutkan. Pertama kau akan dimasukkan sesuatu seperti energi cahaya yang terus berputar mereka menyebutnya The essence."
"Setelahnya, akan dimulai penyiksaannya. Pada awalnya hanya sekedar sayatan atau apapun yang mengakibatkan luka tapi yah, kamu pasti tahu dibunuh berkali kali dengan berbagai cara yang menyakitkan seperti dimasukkan ke kandang serigala kelaparan, ditenggelamkan, dipukuli, ditembak dan-."
"Sudah cukup." Mendengar cerita Vyzus, Nessie yang sudah tidak kuat membayangkannya akhirnya menghentikan cerita Vyzus dan kembali mengganti topik.
'Sialan ini tidak diceritakan oleh Lloyd sebelumnya dan juga cerita ini terlalu berat untukku sekarang.' Gumamnya dalam hati.
"Bagaimana kalau kamu ceritakan tentang Ignis saja?" Vyzus juga merasa kalau ceritanya memang terlalu menjijikan. "Ignis ya?"
"Ya, itu benar! Bagaimana kondisinya?" Tanyanya dengan antusias. "Ignis sekarang masih tertidur jauh didalam alam bawah sadar kami dan mungkin saja nanti Lloyd berhasil membangunkannya sama seperti ku."
"Oh, aku ingat. Jadi bagaiman hasil dari eksperimen itu?" Nessie memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan tadi ke hasilnya ketimbang prosesnya agar tidak terlalu kepikiran.
"Hmm... Mudahnya tubuhku sekarang tidak bisa mati dan akan terus bangkit menyembuhkan diriku sendiri hingga tingkat sel, dan contohnya seperti aku mati karena di potong kecil-kecil maka aku akan secara perlahan terbakar dan akan menyatu kembali kalau potongan itu masih ada. Yah meskipun kalau tidak ada juga aku masih akan tetap bangkit dengan menumbuhkan bagian yang hilang itu."
Penjelasan Vyzus yang panjang lebar dapat langsung dipahami oleh Nessie dengan sedikit menebak-nebak cara kerjanya.
'Jadi secara langsung kalau dia terluka maka akan langsung disembuhkan dan proses penyembuhannya itu pasti akan muncul api yang membakar lukanya ya?" Pikir Nessie masih tak terlalu yakin dengan apa yang disimpulkannya.
Ditengah keheningan itu Vyzus tiba-tiba berkata. "Ah, Lloyd sepertinya akan segera kembali, jadi Nessie aku mohon kamu untuk membimbing dan mendukungnya karena dia terlalu percaya diri, ya?"
Nessie tersenyum dan mengangguk. "Serahkan saja dia padaku." Vyzus hanya membalas senyuman Nessie.
Perlahan rambut Vyzus menjadi pendek dan pakaiannya kembali seperti pakaian yang Lloyd kenakan sebelumnya.
'Astaga, Setelah menceritakan bagian yang dilupakan Lloyd. Dia pergi begitu saja, hah yang benar saja!!!' Meski merasa kesal karena masih banyak bagian yang belum diketahuinya tapi dilain sisi dia juga merasa bersalah karena terus mengatakan hal buruk pada Lloyd.
Membuka mata, Lloyd terbangun dari tidurnya dan mengangkat kepalanya menghadap Nessie yang telah merubah pakaiannya seperti Vyzus.
Merasa bingung Lloyd kemudian bertanya dengan pelan. "Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah aku ketiduaran atau semacamnya? Dan apa yang sebenarnya kau pakai?" Lloyd tak tahu sama sekali apa yang terjadi selama dirinya tertidur.
"Vyzus, kau ingat? Aku meniru cara berpakaiannya." Jawab Nessie. "Tapi bukankah kamu tidak pernah melihat wujudnya?"
Lloyd kembali bertanya dengan perasaan bingung, membuat Nessie menyadari kalau Lloyd tak mengingatnya dan berkata dengan nada bercanda.
"Kamu tahu, disuku kami seorang pasangan bisa membaca pikiran dan ingatan satu sama lain." Ucapnya bercanda.
Merasa kembali dipermainkan Lloyd kembali bertanya. "Kalau begitu kenapa aku harus menceritakan masa lalu ku dengan panjang lebar, hah?"
"Hahaha, tidak perlu kesal begitu aku hanya bercanda dan kalau kamu tidak ingat barusan Vyzus berbicara denganku." Balas Nessie.
"Oh." Melihat reaksi Lloyd yang tidak peduli sama sekali, Nessie dengan santai berkata. "Yasudah, apakah ada yang ingin kau tanyakan padaku mungkin rahasia atau masa lalu ku?"
"Rahasiamu saja tidak usah sampai sedetail aku." Jawabnya. "Baiklah, rahasia pertama ku, aku selalu menyusupkan setengah makanan ku ke piring Erys atau ibu."
Nessie mulai mengatakan seluruh perbuatannya entah itu baik atau buruknya tanpa sedikitpun keraguan di setiap katanya.
"Dan yang terakhir aku ini tipe orang yang suka dengan rasa sakit." Ucapnya tanpa rasa malu.
Mendengar rahasia terakhir yang Nessie ucapkan Lloyd langsung memahami perkataan Nessie dan tertawa. "Haha, masokis." Ucap Lloyd dengan sarkas.
Tak lama kemudian suara seperti galian sekop yang sangat keras di atas mereka.
Mereka berdua baru menyadari kalau fajar telah menyingsing karena itu adalah salah satu aturan dalam upacara penyatuan.
"Hah, tak terasa sudah pagi ya?" Ucap Nessie sambil berdiri, diikuti Lloyd yang ikut berdiri.
Nessie kemudian berjalan mendekati Lloyd lalu memeluknya dengan erat membuat Lloyd terkejut.
"Kuharap kita bisa bahagia selamanya." Karena Nessie memiliki tinggi badan yang setara dengan Lloyd memudahkannya untuk mengelus kepala Lloyd.
Lloyd tersenyum dan membalas perkataan Nessie dengan disertai tawa kecil. "Aku juga."
Mereka saling membagi kehangatan tubuh melalui pelukan itu dan pada saat yang sama kotak yang mereka tempati itu bergetar hebat karena sedang diangkat.
di ch ini mereka sesang dalam kondisi tidak stabil yang mana menyebabkan prilaku aneh mereka. dan juga saya sengaja tidak mengulang membicarakan masa lalu Lloyd, melelahkan.