"Masuk ke kamar sendiri seperti pencuri. Pantas saja kalau istrimu sampai memukulmu dan mengira orang lain yang masuk ke kamar," cibir Dirga pada putranya.
"Tapi, adik sepupu ipar tidak berpikir aku yang masuk, 'kan?" tanya Joshua.
"Hah? Ti-tidak, Kakak sepupu." Mentari menjawab dengan gugup. Jika dia mengaku, suasananya akan semakin canggung.
"Sudahlah, lupakan. Kita pergi beristirahat sekarang," ucap Dirga sambil menarik Joshua pergi.
Klik!
Mentari menutup pintu. Ia menarik napas dalam-dalam dan mengembuskan pelan. Mereka masih terlibat perang dingin, tapi sekarang berhadapan secara langsung.
"Kamu tidur di sini, aku akan tidur di kamar anak-anak," ucap mentari sambil berbalik pergi.
"Jangan pergi! Kumohon …."
Mentari menggigit bibir bawahnya. Masalah tidak akan selesai jika ia terus menghindar. Kenyataan juga tidak akan berubah, meski Mentari menghindari William seumur hidupnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com