"Uhuk!"
"Makanya, jangan tertawa terus. Jadi batuk, kan," omel Joshua.
"Lagian, sih … beli obat sampai satu kantong plastik begini," ujar Maudy.
"Aku tidak tahu mana obat yang biasa kamu minum. Aku beli beberapa jenis obat flu, biar kamu yang pilih sendiri mana yang cocok untukmu."
"Sisanya?"
"Buang saja," jawabnya sambil mematikan pendingin udara. "Nanti tambah flu."
Padahal cuaca sedang panas sekali siang ini, tapi Joshua memutar lubang pendingin udara demi membuat Maudy lebih hangat. Maudy tidak betah tanpa AC, ia memutar kembali AC-nya.
"Kamu bandel, ya." Joshua mengalihkan lubang AC ke arahnya. "Kamu lagi flu. Tidak boleh kena angin," ujarnya.
"Huh … oke." Maudy mengambil tisu untuk menyeka keringat di lehernya. 'Kasihan, sih, kasihan. Tapi, lihat cuaca harusnya. Aku memang sedang flu, tapi kalau kepanasan begini, bikin kepala sakit juga.' Maudy hanya bisa mengeluh dalam hati.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com