"Hm," gumam Renji membenarkan. "Dan kalau melihatku yang seumuran dengan Veer, berarti dia masih 23 sekarang."
"Hah?" kaget Ginnan. "Mana ada. Kau bilang dia tadi sudah menjadi dokter?"
"Sekolahnya akselerasi dan dia memang dokter sekarang," kata Renji. Dengan nafas yang mulai memberat lagi. "Kenapa? Kau mau lanjut berdebat denganku karena tak puas? Atau aku diperbolehkan tidur sebentar sekarang juga?"
DEG
Ginnan pun menggigit bibir bawahnya sendiri. "Oke," katanya. "Kalau begitu tidurlah... Nanti kubangunkan lagi setelah roti pesananmu jadi."
"Hm..."
"Bagus."
Dan Renji benar-benar terlelap setelah itu. Dada pria itu mulai kembang kempis di menit ke lima dan Ginnan melihat tubuh diamnya yang butuh perhatian.
Pelan tapi pasti, Ginnan pun melonggarkan syal dari leher Renji dan mengambilnya dari sana. Leher pria itu berkeringat. Tubuhnya mulai semakin panas, dan mungkin akan lebih parah jika dirinya tidak melepaskan long coatnya juga.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com