"Kalian sudah tahu kalau itu akan terjadi bukan?" kata Ryouta.
Dari wajah Renji ke Ginnan, dia memandang mereka bergantian. Renji terlihat datar, sementara Ginnan masih tampak kebingungan. Ryouta sendiri memijit kening ketika Nana kembali dengan raut kecewa. Namun karena tak ada satu pun yang menjawab, dia pun bersuara lagi.
"Baiklah kita makan malam dulu. Setelah itu kalian berdua bicaralah baik-baik," kata Ryouta. "Seperti yang tadi kalian dengar, Veer juga butuh waktu untuk menenangkan diri. Jadi mungkin, jika dia sudah kembali pulang nanti, suasana mungkin lebih bisa terkendali."
Makan malam pun berlangsung. Meski terasa dingin dan tak bersemangat, tapi rumah itu tetap dihiasi ketenangan.
Setelahnya, Ryouta hanya menghabiskan waktu untuk menonton acara TV random. Sementara Nana menghitung laporan keuangan cabang-cabang toko rotinya dari para karyawan, dan Renji tahu dia dihindari Ginnan sampai bisa menyusulnya ke balkon ruang bermusik di lantai 2.
"Ginnan,"
"…"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com