webnovel

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
220 Chs

Bab 156: Kembali Pulang 4

"Aku sudah siap-siap tapi lemah sekali kan—haha... Maafkan aku, Ren. Semuanya benar-benar kacau karena aku."

"Hm, sudah. Bukankah kita sepakat tidak apa-apa?"

"Iya, tapi kan ... Astaga aku sudah tidak tahu lagi."

Renji berdecih.

"Slot taksinya benar-benar kosong..."

Jam tangan menunjukkan pukul setengah 11 siang. Itu berarti sinar mentari sudah terik. Panas. Dan pelipis Ginnan mulai berkeringat karena cuaca dan emosi.

"Hm, aku hanya memperhitungkan hotel tapi tidak untuk taksinya," kata Renji. Lalu mengusap pucuk kepala Ginnan pelan. "Maaf, oke? Kita akan berdiri di sini sampai slot-nya ada yang kosong."

Ginnan tidak menjawab. Dia hanya tetap di sana, terus menggenggam tangan kiri Renji dengan dua tangan. Merasakan basahnya keringat dingin di sana hingga ada satu suara terdengar.

"GINNAN!"

DEG

"Ginnan Takahashi! Itu namamu kan?!"

DEG DEG

Ginnan pun langsung tersentak dan menoleh ke arah sana meski masih mengucek matanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com