webnovel

Menjauhi Cinta Pertama

Seorang gadis yang ditinggal oleh orang tuanya karena sebuah kecelakaan dan membuatnya bertemu anak laki laki yang baik padanya. Kisah mereka berlanjut sampai mereka dewasa.

Ela_Cdj_Putri · Urban
Zu wenig Bewertungen
67 Chs

33.Donor Darah

"Sekali ini aja, Aku janji bakal jaga diri, Aku mohon " mohon Fely lagi menggenggam semakin erat tangan Andrea.

"Kita tunggu mama keluar"jawab Alldric. Mereka kembali ketempat Alldric menunggu.

Mereka menunggu Renita keluar dari pemeriksaan ,sedangkan Alldric sedang berusaha menelepon putranya Rakel kakak Esta. Ia tidak bisa mendonor untuk putrinya karena golongan darahnya berbeda.

Tak lama kemudian Renita keluar dari pemeriksaan.

"Gimana Ma?" tanya Fely.

"Mama minta tolong sama kamu nak, donorkan darah buat Esta, Mama mewakili Esta meminta maaf sama kamu" ucap Renita bersimpuh bawah Fely dengan menangis.

"Mama jangan kaya gini, tanpa mama minta Fely mau donorin darah Fely buat Esta ma " ucap Fely membangunkan Renita.

"Mama enggak bisa donorin darah buat Esta, tekanan darah mama tinggi, Mama mohon cuma kamu yang bisa tolong Esta " Renita masih menangis di pelukan Fely.

Fely melihat kearah suaminya meminta persetujuan, Andrea memalingkan wajahnya pada Fely, Fely tau Suaminya pasti tidak mengizinkan ia mendonorkan darahnya untuk Esta.

"Iya ma, Fely mau donor darah buat Esta" ucap Fely membuat Andrea terkejut, ia sudah membicarakan ini sebelumnya.

Fely sudah memasuki ruang pemeriksaan dan transfusi darah. Andrea menunggu dengan khawatir diluar , Keano sudah dijemput oleh kakek ketika Andrea meminta pihak rumah untuk menjemput putranya itu.

Didalam ruang pemeriksaan dokter sudah memeriksa tekanan darah dan kesehatan Fely ,semua normal proses transfusi langsung dilakukan.

3 kantong darah diambilkan dari Fely , pihak rumah sakit sudah dikabari oleh PMII bahwa tidak ada stok darah A+ disana.

20 menit kemudian dokter keluar dari IGD.

"Bagaimana istri saya dok?" tanya Andrea sangat khawatir.

"Bapak tenang saja, ibu Fely sedang istirahat didalam untuk pemulihan setelah diambil darahnya" jawab dokter pada Andrea "Dan Nona Esta berhasil melewati masa kritisnya"

"Apa kami boleh masuk dok?" tanya Renita

"ya silahkan saya tinggal dulu" ucap dokter itu meninggalkan mereka , Renita dan Alldric menemui Esta ,Andrea pergi keruangan Fely.

Andrea melihat wajah pucat istrinya dtempat tidur rumah sakit. Andrea menggenggam tangan Fely , Ia sangat khawatir saat ini.

3 jam kemudian Fely bangun ,badannya sudah lumayan sehatan setelah transfusi darah tadi. Saat bangun ia melihat suaminya tidur dikursi sebelah tempat tidurnya.

"maaf" satu kata yang diucaplan oleh Fely saat ini. Ia tidak mendengarkan ucapan suaminya.

Andrea yang merasakan pergerakan dari wanita disampingnya ia bangun.

"Kamu sudah bangun" ucap Andrea membantu Fely duduk.

"Maaf" ucap Fely menunduk, ia tahu Suaminya pasti khawatir tadi.

"Aku sudah memaafkanmu, tapi aku mohon jangan lakukan hal itu lagi sayang, aku hanya tidak mau kamu kenapa - kenapa, tadi wajahmu sangat pucat" ucap Andrea menjelaskan.

"Iya aku berjanji, maaf selalu merepotkanmu"

" Aku suamiku, tidak ada suami yang merasa direpotkan oleh istrinya" jawab Andrea. "Apa sudah lebih baik? perlu aku panggilan dokter?" tanya Andrea posesif.

"Aku tidak pa-pa sayang, sudah lebih kuat" jawab Fely tersenyum.

"Kita pulang sekarang ya, kamu bisa istirahat lebih banyak dirumah" Andrea membantu Fely turun.

"Aku ingin bertemu mama sebentar" minta Fely pada Andrea.

"Tolong" mohon Andrea pada Fely untuk menurut padanya kali ini saja. "Aku sudah bicara dengan mereka tadi, kamu butuh banyak istirahat sekarang" Andrea menjelaskan pada istrinya.

"Baiklah, tapi Esta baik- baik saja kan?" tanya Fely, bahkan saat seperti ini ia masih bisa memikirkan keadaan orang lain ketimbang dirinya sendiri.

"Ya dia baik- baik saja, sudah ada pak Alldric dan mama" jawab Andrea meyakinkan Fely. Mereka jalan berbarengan menuju tempat parkir mobil.

Andrea membukakan pintu untuk istrinya dan ia masuk ke kursi kemudi.

"Tidurlah" ucap Andrea memberikan selimut yang ada di jok belakang pada Fely. Tak lama kemudian Fly sudah tertidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya, mungkin karena obat yang diberikan dokter membuat Fely mengantuk.

20 menit kemudian mereka sampai didepan gerbang perumahan, seorang satpam membukakan gerbang untuk majikannya itu.

"Terimakasih pak" sudah pukul 8 malam Andrea dan Fely sampai dirumah " Apa sudah pada tidur pak?" tanya Andrea pada satpam.

"Belum den, semuanya sedang menunggu aden dan non Fely pulang" jawab satpam itu .

Andrea melihat kearah Fely yang tertidur nyenyak. Ia tidak tega membangunkan istrinya dan akhirnya ia menggendong Fely masuk kedalam rumah. Fely tidak terbangun saat Andrea mengangkatnya hanya sedikit bergerak.

Andrea berjalan perlahan memasuki rumah takut langlah kakinya akan membangunkan istrinya, saat memasuki ruang keluarga ia melihat semua sedang berkumpul. Ia memberikan isyarat kepada semua orang untuk tenang termasuk Keano yang akan menghampiri Mama dan papa nya.

Setelah menidurkan Fely ditempat tidur , Andrea berjalan keluar menutup pintu pelan-pelan lalu berjalan menuju ruang keluarga.

"Papa, Mama sakit?" Tanya Keano.

"Mama kecapekan jadi ketiduran deh, Ano sama papa dulu ya, Mama biar istirahat" kata Andrea memberitahu. Keano mengangguk seakan mengerti.

"Gimana?" tanya kakek langsung.

Andrea menghela nafas panjang. "Andre sudah melarang Fely, tapi dia tetap kekeh , Tante Renita enggak bisa donor buat Esta" jelas Andrea.

"Bukannya Fely lagi masa pemulihan?" tanya kakek.

" Iya ,Andre udah jelas semuanya , sekarang Fely Butuh istrirahat total, jangan terlalu stres dulu, ada efek samping setelah donor" jelas Andrea lagi.

"Bukannya Alldric punya putra, lalu kenapa tidak putrnya?" tanya kakek.

"Darah mereka beda, dan kakaknya tidak bisa datang"

"Kamu sudah makan? makanlah dulu putraku tidak mau makan karena papa dan mamanya belum pulang" ucap nenek, Andrea menatap putranya bertanya kenapa belum makan.

"Benar sayang? kenapa tidak makan?" tanya Andrea pada putranya.

"Ano mau makan sama mama papa" ucap Keano.

"Sekarang makan sama papa dulu ya, Mama lagi istirahat " ucap Andrea menggendong menuju meja makan dan mendudukan Keano disalah satu kursi. mengambil dia piring , mengisinya dengan lauk dan sayuran.

"Ayo makan papa suapin ya, Aaa" Ano membuka mulutnya

"Mama udah makan?" tanya KeAni pada Andrea.

"Iya mama sudah makan, Ano makan yang banyak biar cepet gede, pinter" puji Andrea.

"Papa, nenek sama kakek yang tadi dimana" tanya Keano.

" Nenek sama kakek pulang ke rumahnya dong sayang"

"kenapa endak diajak kesini?" tanya Keano

"Kan mereka punya rumah sendiri"

"Mereka endak boleh ya pa tinggal sama kita " tanya Keano dengan polosnya. Andrea kesulitan menjawab pertanyaan putranya saat ini.

"Ano kalo makan enggak boleh sama ngobrol, nanti makanannya nangis ditinggal ngobrol sama Ano" kata nenek mengingatkan.

"Iya nek, Ano upa " Keano kembali memakan makanannya.

"Selesia makan Ano tidur ya" ucap Andrea yang sudah selesai lebih dulu dan masih menunggu Keano selesai.

"Boleh Ano tidur sama mama? Ano endak berisik " ucap Keano meminta izin.

Andrea kasihan melihat putranya meminta izin untuk tidur dengan mamanya, ia tahu selama ini Kami selalu tidur dengan Fely sebelum bertemu dengannya.

"Iya sayang, tapi jangan sampai membangunkan mama ya" Selesai makan dan meletakkan pitingnya ditempat pencucian piring , Keano pergi kekamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci kaki dan masuk kekamar mamanya.

"Sini, naiknya pelan pelan" panggil Andrea pelan pada Keano. Kenao berjalan pelan-pelan menuju tempat Papanya duduk.