MD 482 - Membuka Jati Diri (6)
Setelah sholat maghrib di mushola cafe yang mereka singgahi, mereka melanjutkan perjalanan untuk pulang. Key merasa pikirannya agak lega sekarang, mungkin karena coklat panas yang tadi diteguknya atau karena keberadaan Raven di sampingnya yang membuatnya merasa lebih nyaman. Selain itu selama perjalanan Raven mencoba menghiburnya dengan joke-jokenya yang membuatnya tersenyum. Key tak menyangka Raven bisa melontarkan hal-hal lucu karena selama ini yang dia tahu pemuda itu lebih banyak diam.
"Boleh aku bertemu sebentar dengan temanku?" tanya Raven saat mereka memasuki ibu kota, hari sudah mulai malam saat itu.
"Oke, di bar Orange," kata Raven santai.
"Bar?" Key menatap Raven.
"Iya, bar? Kamu belum pernah ke sana?" Raven menyipitkan matanya.
Key menggelengkan kepalanya, Raven merasa heran. Bukankah anak kalangan the have sering menghabiskan waktu di tempat itu?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com