webnovel

Menikahlah denganku

Volume 1 Bian menikahi Mutiara karena ingin membuat Ristie, mantannya, cemburu dan menyesal telah meninggalkannya. Bian sangat mencintai Ristie dan ingin gadis itu kembali padanya. Bian memaksa Mumut yang datang meminta bantuan kepadanya untuk menikah dalam waktu satu minggu. Bian menikahi gadis itu untuk membantunya dan dan menjaganya. Dia berjanji suatu saat Ia akan melepasnya pada orang yang dicintainya. Mumut, seorang cleaning servis di perusahaan Bian, Mumut memiliki cita-cita yang tinggi karena itu dia kuliah di malam hari untuk mewujudkan impiannya meski serba kekurangan. Dia terpaksa menikah dengan Bian karena membutuhkan biaya untuk membayar biaya rumah sakit ibunya yang harus menjalani operasi dan melunasi hutang-hutangnya. Akankah benih-benih cinta tumbuh di antara mereka atau Bian memilih berpisah dari Mumut dan kembali pada Ristie dan membiarkan Mumut bersama orang yang dicintainya??? Volume 2 Bian semakin menyadari kalau dia sangat mencintai Mumut dan mulai melupakan cintanya pada Ristie. Mumut juga merasa perasaannya pada Bian semakin kuat dan membuatnya tak lagi memberi ruang pada Andika yang selama ini dia sukai diam-diam. Mumut dan Bian terpaksa mempercepat bulan madu mereka karena putra mereka diculik. Keduanya bekerja sama untuk menyelamatkan buah cinta mereka dari cengkraman para orang menculiknya. Follow me on FB : https://www.facebook.com/alanylove.alanylove IG : @alany828

AlanyLove · Allgemein
Zu wenig Bewertungen
603 Chs

MD 482 - Membuka Jati Diri (6)

MD 482 - Membuka Jati Diri (6)

Setelah sholat maghrib di mushola cafe yang mereka singgahi, mereka melanjutkan perjalanan untuk pulang. Key merasa pikirannya agak lega sekarang, mungkin karena coklat panas yang tadi diteguknya atau karena keberadaan Raven di sampingnya yang membuatnya merasa lebih nyaman. Selain itu selama perjalanan Raven mencoba menghiburnya dengan joke-jokenya yang membuatnya tersenyum. Key tak menyangka Raven bisa melontarkan hal-hal lucu karena selama ini yang dia tahu pemuda itu lebih banyak diam.

"Boleh aku bertemu sebentar dengan temanku?" tanya Raven saat mereka memasuki ibu kota, hari sudah mulai malam saat itu.

"Oke, di bar Orange," kata Raven santai.

"Bar?" Key menatap Raven.

"Iya, bar? Kamu belum pernah ke sana?" Raven menyipitkan matanya.

Key menggelengkan kepalanya, Raven merasa heran. Bukankah anak kalangan the have sering menghabiskan waktu di tempat itu?

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com