Aisyah lemas ketika Aidil menangis. Faisal terus berusaha menghubungi orang agar Aisyah bisa pulang tepat waktu.
"Ayah ... Jadikan mama Ais. Mamaku ... yang tidak akan pulang ke mana-mana ... Ayah. Agar satu yumah sama kita dan akan selalu beysama kita ...." pinta Aidil yang bangun dan memeluk Aisyah. Suara Aidil merengek seperti pada anak umumnya.
"Sayang masalahnya beda. Tante Aisyah sangat menyayangimu dan mencintaimu tapi masalahnya beda jika ber hubungannya dengan ayahmu ... Sayang. Tante harus pulang," pinta Aisyah menaikan dagu Aidil.
Wajah pucat dan bibir yang membiru mengeluarkan sedikit busa.
"Ya Allah ... Ya Allah ... he, he, ya Allah. Pak kita harus ke Rumah sakit ...."
Aisyah sangat terkejut dan histeris, melihat kondisi Aidil.
Faisal segera turun dari mobil menggondong tubuh kecil itu dan berlari. Aisya merasa teriris. Saat melihat duda itu berjuang sendiri di tengah keramaian.
"Ayah ... Mama ... Ayah ...." Aidil kembali merengek.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com