webnovel

Terlihat Tidak Asing

Redakteur: Wave Literature

Huo Jingshen melihat ke arah tuan besar Huo kemudian dengan suara pelan dan berat bertanya, "Kek, apa yang terjadi?"

"Apa lagi kalau bukan karena adik ketigamu yang selalu membuat masalah itu!"

Saat membahas cucunya yang itu, tuan besar Huo menjadi marah hingga membelalakkan matanya, "Di tengah malam dia berkelahi dengan orang di bar, dia bahkan membuat kekacauan di kantor polisi kemudian pihak sana menelpon kakek, benar-benar sebuah kesialan!"

Tiga bulan yang lalu setelah didiagnosis sakit kanker, Huo Yuanshan pindah dan tinggal di pedesaan.

Tempat itu dijaga oleh para tenaga medis yang handal dan sangat cocok untuk memulihkan keadaannya, tapi karena hal itu, para tetangganya mengetahui identitasnya dan di sana jadi mulai tersebar gosip.

Mereka disebut sebagai 'keluarga kaya raya yang memalukan', karena itu tuan besar Huo merasa begitu marah.

"Zhexi baik-baik saja?"

"Memangnya apa yang bisa terjadi kepadanya? Pasti dia pelakunya dan dia sudah memukul orang! Anak itu benar-benar pembuat masalah, jika kedua orang tua kalian masih ada maka mereka setiap hari akan merasakan kesulitan karena adikmu itu. Bukannya belajar dengan baik malah setiap hari selalu saja membuat masalah!" Semakin bicara tuan besar Huo menjadi semakin marah, dia kemudian berteriak ke arah supir, "Liang Fei, cepat siapkan mobil, kita pergi ke kantor polisi."

Nyonya besar Huo langsung menahannya, lalu dia berkata, "Kamu sudah gila ya? Kamu tidak lihat kondisimu? Masih mau pergi ke kantor polisi?"

Tuan besar Huo seketika tertegun kemudian saat tersadar dia langsung berkata, "A Shen, kamu pergi dengan paman Liang ke kantor polisi, bawa anak nakal itu pulang!"

Alis Huo Jingshen sedikit terangkat tapi dia hanya membalas, "Baiklah."

  **

Kantor polisi.

Sekarang sudah hampir subuh.

Saat masuk ke dalam ruang interogasi, langsung terdengar suara Huo Zhexi yang terdengar diperlakukan tidak adil, "Paman Liang, aku kesakitan, Paman harus membelaku."

Dia duduk di dalam sana dan terlihat malu.

Di dahinya ada bercak darah, hidungnya bahkan masih mimisan, seluruh wajahnya babak belur kemudian pakaian dan celananya berantakan...

Penampilannya benar-benar sangat berbeda saat dia pergi keluar. Jika dibandingkan, mereka seperti 2 orang yang berbeda.

Kemudian di sebelahnya ada seorang perempuan yang menyandarkan dadanya di atas meja, rambutnya yang berwarna hitam keriting itu terurai dan menutupi seluruh wajahnya, tapi pakaian yang digunakan oleh perempuan itu terlihat tidak asing di mata Huo Jingshen...

"Kak, kenapa kamu bisa ada di sini?" Huo Zhexi sangat terkejut karena dia tidak mengira kakaknya itu akan datang karena sudah hampir subuh seperti ini.

Semenjak Huo Jingshen kembali ke keluarga Huo, dia merasa Huo Jingshen selalu bersikap dingin kepada semua orang karena dia lebih tua 7 tahun dan sudah lebih dari 10 tahun tidak bertemu, sehingga Huo Zhexi tidak tahu apa yang harus dia katakan kepada Huo Jingshen karena merasa seperti adanya perbedaan umur yang jauh sehingga mereka tidak akrab.

Huo Jingshen kemudian melihat ke arah Huo Zhexi dan dengan sorot mata muram bertanya, "Apa yang terjadi?"

"Hm!" Huo Zhexi tidak mau mengatakan apapun.

Dia adalah laki-laki setinggi 180 cm, tapi dia dipukul oleh seorang perempuan. Itu adalah hal yang memalukan, jadi tentu saja dia tidak ingin mengatakan hal itu.

Tidak hanya itu, Su Wanwan bahkan menghancurkan seluruh barang di dalam bar dan bos bar itu mau ganti rugi tapi kartu kreditnya baru saja diberhentikan oleh kakeknya, kedua orang tuanya ada di luar negeri, dan dia tidak memiliki uang tunai jadi dia tidak mampu mengganti rugi, jadi akhirnya… masalah ini dibawa ke kantor polisi.

"Kak Huo." Teman baik Huo Zhexi yang ada di sampingnya berusaha untuk membantu Huo Zhexi, "Jadi begini, kami dan Zhexi pergi ke bar untuk minum-minum, kemudian perempuan ini tanpa alasan yang jelas memukul kepala Zhexi dengan botol bir lalu memukulinya dan menendangnya, tenaganya sangat besar sedangkan tubuh Zhexi lemah dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka berdua. Lihatlah wajah Zhexi yang babak belur."

Huo Zhexi yang mendengar semua itu seketika raut wajahnya menjadi muram, 'Sial! Terlalu banyak bicara! Mereka datang kemari hanya untuk membuatku merasa malu?! Tubuh lemah? Jelas-jelas tenaganya saja yang terlalu besar! Wajahnya memang cantik tapi apa dia itu perempuan? Dia seperti laki-laki!'

"Kamu adalah kakak Pangeran Huo?" Pemilik bar mendengar suara dan langsung menghampiri mereka, "Aku beritahu ya, adikmu ini dan nona ini berkelahi, mereka menghancurkan seluruh isi barku, aku sudah menghitungnya, totalnya 486.000 yuan…"

"Bukan aku yang menghancurkannya!" Teriak Huo Zhexi.

"Tapi Pangeran Huo, jelas-jelas tadi nona ini mengatakan bahwa kamu yang mentraktirnya minum, jadi semua yang dia pecahkan tentu saja kamu yang harus membayarnya…"

"Mentraktir apanya?! Kamu buta ya? Tidak lihat dia memukulku hingga seperti ini?!"

"Tapi dia jelas-jelas mengatakan…"

"Siapa yang tidak mengenalku, Huo Zhexi di seluruh kota Nan? Apa kamu masih percaya dengan perempuan itu?"

"Pangeran Huo, kamu tidak bisa melepaskan diri dari ganti…"

"Aku tidak mau bicara omong kosong denganmu!"

"Pangeran Huo…"

Mereka jadi berdua beradu mulut dengan hebatnya...

"Haduh! Berisik!"

Entah kapan Su Wanwan bangkit berdiri, dia memicingkan matanya dan wajahnya yang seperti telur itu terlihat merah, jelas sekali dia mabuk.

Pakaian yang dia gunakan sedikit sedikit turun di bagian lengan kirinya sehingga tulang selangkanya yang indah terlihat, rambutnya yang hitam dan keriting itu terurai dengan acak-acakkan dan itu membuatnya terlihat malas, santai tapi mempesona.

Tapi dia sama sekali tidak merasa bahwa penampilanya ini menarik perhatian banyak orang. Dia menguap lebar kemudian dengan suara galak bertanya, "Kamar mandi dimana?"

Petugas polisi itu masih muda, dia terkejut mendengar suara Su Wanwan kemudian dia menunjuk ke arah kamar mandi sambil menjawab dengan terbata-bata, "Keluar… keluar dari sini lalu belok kiri."

Su Wanwan menguap sekali lagi setelah itu berjalan keluar tanpa menghiraukan siapapun.

"Sialan! Hei, berhenti!" Huo Zhexi baru saja akan mengejar Su Wanwan tapi lengannya tiba-tiba terasa sakit.