webnovel

Kekacauan Di Dalam Bar

Editor: Wave Literature

Huo Jingshen adalah cucu keluarga Huo, walaupun dia adalah sepupu Xing Yuyun tapi dia sama sekali tidak akrab dengannya.

Dia hanya tahu dia pindah ke negara Y dengan paman kedua dan bibi kedua, kemudian ayah dan ibunya meninggal. Tiga bulan yang lalu tuan besar Huo tiba-tiba didiagnosis menderita kanker usus stadium lanjut dan akhirnya kembali.

Keluarga Huo di kota Nan adalah salah satu bagian dari '4 keluarga besar', nenek moyang keluarga Huo banyak yang menjadi orang-orang hebat yang berkontribusi untuk negara.

Tuan besar Huo sudah terjun di dunia bisnis sejak usia dini, awalnya dia sudah melakukan bisnis real estate kemudian dia terus melebarkan bisnisnya hingga akhirnya Huo Yuan Group sudah menjadi perusahaan nomor 1 di dunia bisnis kota Nan. Saat ini Huo Yuan Group tidak hanya bergerak di bidang real estate tapi juga bergerak di bidang konstruksi dan teknologi, keuangan, investasi… dan lainnya.

Bisa dikatakan selama ada bisnis yang menguntungkan maka keluarga Huo pasti akan melakukannya. Selama beberapa tahun terakhir ini, tuan besar Huo sudah dinobatkan menjadi salah satu orang terkaya di dunia oleh majalah Forbes.

Sedangkan saat ini, keluarga Huo memiliki 3 orang cucu. Tapi kakek besar Huo malah memegang Huo Yuan Group selama lebih dari 10 tahun seorang diri karena semua orang bisa menebak apa tujuan Huo Jingshen tiba-tiba pulang kemari karena dia memiliki ambisi.

Xing Yuyun tentu saja memiliki perasaan iri kepada kakak sepupunya itu.

Dia mengerutkan alisnya dan bertanya, "Kak, kenapa handphone Wanwan ada padamu?"

"Wanwan?" Suara Huo Jingshen terdengar pelan dan berat, saat dia menyebutkan nama itu dia merasakan sebuah perasaan yang sangat asing.

Xing Yuyun mendengar itu dan dengan tidak terlalu senang berkata, "Benar, Wanwan, dia…"

Kemudian dia merasa ragu-ragu, karena dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan hubungannya dengan Su Wanwan kepada kakak sepupu yang sama sekali tidak akrab dengannya.

"Kalau tidak ada hal lain aku akan menutup telepon, aku sibuk."

Xing Yuyun tertegun beberapa saat dan saat tersadar, sambungan teleponnya sudah terputus.

  **

Pukul 10 malam lebih, di sebuah bar.

Suara musik metal terdengar dengan keras, di bawah cahaya lampu para laki-laki muda dan perempuan muda sedang menari dengan gilanya di atas lantai dansa dengan keadan mabuk.

Di sebuah meja di sudut ruangan, Su Wanwan membawa sebuah botol bir dan meminumnya dengan cepat.

Dalam waktu singkat di atas meja ada banyak botol bir yang kosong.

Kemudian dia kembali mengangkat sebuah botol baru...

"Su Wanwan!"

Su Wanwan mengangkat kepalanya dan memicingkan matanya seolah berusaha melihat wajah orang yang memanggilnya itu.

"Su Wanwan, kamu tidak mengenaliku?" Huo Zhexi tersenyum dan duduk di seberangnya, "Aku Huo Zhexi, 2 tahun yang lalu aku dan Yuyun pergi menemui Kakek Su, saat itu kita bertemu, kamu ingat?"

Dibandingkan dengan sikap antusias Huo Zhexi, Su Wanwan terlihat dingin. Dia sama sekali tidak memberikan reaksi apapun setelah mendengar itu, dia hanya mengangkat botol birnya dan meminumnya.

Huo Zhexi ikut mengambil 1 botol bir, dia bahkan ingin melakukan tos dengan Su Wanwan, "Aku dengar kamu pergi ke LA untuk sekolah, 2 tahun tidak bertemu denganmu kenapa tiba-tiba kamu pulang tanpa mengatakan apapun…"

"Pergi!"

Su Wanwan hanya mengatakan 1 kata dan saat ini senyuman Huo Zhexi tertegun.

Huo Zhexi berpikir dalam hati, 'Sial. Di kota Nan ada sangat banyak perempuan yang ingin mendekatiku tapi aku tidak mau, sekarang aku berinisiatif bicara dengannya tapi dia malah menyuruhku pergi?! Aku adalah cucu dari Huo Yuan Group! Aku pangeran ketiga dari keluarga Huo yang hebat! Hari ini aku datang dengan 2 temanku, mereka adalah orang penting di kota Nan, jika sampai berita ini tersebar keluar maka dimana aku harus meletakkan wajahku kelak?!'

Huo Zhexi seketika marah. Dia meletakkan botol bir yang ada di tangannya dengan keras, "Kalau berani bicara sekali lagi!"

"Pergi!" 

Huo Zhexi terdiam, "..."

Ia merasa kesal, 'Sial, dia benar-benar berani mengusirku lagi?'

"Aku tidak salah dengar kan Zhexi? Dia menyuruhmu pergi."

"Zhexi malang sekali dirimu."

"Kamu, seorang pangeran dari keluarga Huo, ternyata tidak bisa mendapatkan perempuan ya?"

"Hari ini mataku baru terbuka."

"..."

Kedua temannya itu saling bergantian bicara dan mengolok serta menertawakan Huo Zhexi, membuat Huo Zhexi merasa sangat malu.

Dia tiba-tiba menahan pergelangan tangan Su Wanwan, "Cepat minta maaf kepadaku!"

Su Wanwan meletakkan botol birnya kemudian melihat mata Huo Zhexi dengan sorot mata yang tajam.

Dia sebenarnya sudah memiliki wajah yang cantik, tapi di bawah cahaya lampu bar wajahnya terlihat semakin cantik seperti sebuah lukisan. Kedua matanya terlihat berbinar, lalu bibirnya terlihat merona dan wajahnya yang cantik itu benar-benar mampu memikat orang yang melihatnya.

Huo Zhexi dapat merasakan tangan lembut Su Wanwan sehingga membuat Huo Zhexi semakin goyah, nada suaranya bahkan berubah menjadi lebih lembut, "Su Wanwan, sebenarnya aku tahu kenapa kamu minum bir di sini, kamu dicampakkan oleh Xing Yuyun, kan? Begini saja, kamu bersamaku saja, aku jamin kelak keluarga Su tidak akan meremehkanmu lagi, Su Yanyan juga tidak akan…"

Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, saat Su Wanwan mendengar nama 'Su Yanyan', dia menjadi seperti terangsang. Tiba-tiba saja dia mengangkat tangannya dan menghantamkan botol bir yang ada di tangannya langsung ke arah kepala Huo Zhexi.

Suara botol pecah terdengar dan keadaan di dalam bar itu seketika menjadi kacau.

  **

Di tengah malam, suara telepon terdengar di dalam vila keluarga Huo.

Tidak lama kemudian terdengar suara berisik yang semakin kacau dan tidak terdengar akan segera berhenti dalam waktu dekat.

Huo Jingshen turun dari lantai 2, sepanjang perjalanan dia mendengar suara teriakan yang sangat keras.

Sebenarnya, itu sama sekali tidak terdengar seperti suara orang tua yang sakit kanker.

"Yuanshan, lihatlah dirimu, kamu membuat A Shen terbangun!" Saat nyonya besar Huo melihat Huo Jingshen dia langsung menahan suaminya itu.

"Hm."

Tuan besar Huo meletakkan teko teh giok berwarna putih ke atas meja kemudian menghirup aroma teh dari dalam cangkirnya.

Para pelayan dan supir semuanya berdiri di samping ruang tamu dengan raut wajah yang tegang, mereka tegang melihat keadaan saat ini...