webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

66. Menunggu Sang Bos Makan Siang

Setibanya di depan pintu ruangan Cielo, Septiani berdiri dari kursinya dan menatap Ello dengan mata membelalak. "Mas Ello sedang apa?"

"Aku sedang membawakan makanan untuk Ibu Cielo. Katanya dia belum makan dari pagi."

"Oh, ya ampun. Tapi beliau tidak bilang apa-apa padaku."

Ello tersenyum. "Ya, dia kan bilangnya padaku."

Lalu Ello mengetuk pintu ruangan Cielo dan masuk ke dalam. Cielo melihatnya membawa makanan dan terkejut bukan main.

"Apa ini?" tanya Cielo bingung.

"Tadi kan kamu bilang kalau kamu lapar. Ini aku bawakan makanan. Semoga kamu suka."

Ello membukan tutup makanannya dan asap mengepul, menguarkan aroma wangi dari sup ikan yang segar. Cielo pun terkesima melihat makanan di hadapannya.

"Ya ampun. Kamu repot-repot ke dapur hanya untuk mengambilkan makanan untukku?" tanya Cielo sambil meringis.

"Ya. Katanya kan kamu lapar dan pusing, sakit kepala. Ayo cepat makan. Aku tunggu kamu makan sampai habis. Setelah itu, kamu minum obat."