webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

55. Jas Baru

"Hmmm, kalau nanti dia cemburu dan marah padaku, bagaimana? Dia bisa saja mengajakku beradu jotos."

"Ya, itu bukan urusanku," ucap Cielo cuek.

"Waduh betapa kejamnya dunia. Kamu memangnya tega melihatku dipukul oleh si Justin itu?" tanya Ello.

"Ah, tenang saja. Dia tidak akan memukulmu. Kalau dia sampai memukulmu, ya kamu pukul balik. Kamu kan waktu itu pernah memukulnya sampai dia berdarah-darah. Masa kamu takut menghadapinya lagi?"

Cielo jadi terdengar seperti yang mengompori Ello.

"Ya sudah, kalau kamu sudah mengizinkan. Aku tidak akan ragu-ragu untuk memukulnya."

"Eh, tapi kamu tidak usah memukulnya. Sudahlah. Pokoknya, intinya tidak perlu ada acara pukul-pukulan ya. Aku kan hanya ingin mengembalikan cincin yang dia berikan padaku. Setelah itu, aku akan memintanya untuk menjauhiku."

"Oke. Omong-omong, kenapa sulit sekali kamu menolaknya? Kamu kan tinggal bilang no. Memangnya kenapa? Dia tidak mau putus denganmu?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com