webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

380. Cielo Melahirkan (2)

Sejak tadi kepala bayinya menyundul-nyundul terus ke bawah, tapi ia tidak boleh mengejan jika pembukaannya belum lengkap.

Jadi, begitu ia diizinkan untuk mengejan, maka Cielo pun melakukannya dengan semaksimal mungkin. Ia benar-benar sudah tidak tahan dengan sundulan kepala sang bayi yang seolah mendesak ingin keluar. Sama halnya dengan Cielo yang tidak sabar ingin mengeluarkan bayi ini.

Ia menarik napas sedalam-dalamnya dan mengejan sekuat tenaga. Perlu usaha lima kali hingga bayi itu benar-benar keluar dari perutnya.

Suara tangisan bayi pecah membuat Cielo lemas. Ia menyandarkan kepalanya dengan napas terengah-engah.

"Wah! Selamat ya, Bu! Bayinya perempuan," kata sang dokter sambil mengangkat bayinya.

Cielo lemas tak berdaya. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Perasaannya campur aduk, antara lelah, lega, bahagia, tapi juga sedih karena Ello tidak ada di sampingnya. Air mata pun mengalir di pipinya tanpa suara.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com