Sejak tadi kepala bayinya menyundul-nyundul terus ke bawah, tapi ia tidak boleh mengejan jika pembukaannya belum lengkap.
Jadi, begitu ia diizinkan untuk mengejan, maka Cielo pun melakukannya dengan semaksimal mungkin. Ia benar-benar sudah tidak tahan dengan sundulan kepala sang bayi yang seolah mendesak ingin keluar. Sama halnya dengan Cielo yang tidak sabar ingin mengeluarkan bayi ini.
Ia menarik napas sedalam-dalamnya dan mengejan sekuat tenaga. Perlu usaha lima kali hingga bayi itu benar-benar keluar dari perutnya.
Suara tangisan bayi pecah membuat Cielo lemas. Ia menyandarkan kepalanya dengan napas terengah-engah.
"Wah! Selamat ya, Bu! Bayinya perempuan," kata sang dokter sambil mengangkat bayinya.
Cielo lemas tak berdaya. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi. Perasaannya campur aduk, antara lelah, lega, bahagia, tapi juga sedih karena Ello tidak ada di sampingnya. Air mata pun mengalir di pipinya tanpa suara.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com