webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

35. Cielo Marah-Marah

Astaga! Si kopi itu berani sekali menuduhnya sembarangan. Ia benar-benar sudah lupa jika Cielo ini adalah bosnya. Lihat saja nanti! Jika sudah di tempat kerja, Cielo akan melakukan pembalasan.

"Tidak, tidak," ucap Nayra. "Semua ini bukan karena kamu, Ciel. Aduh, kenapa kalian jadi bertengkar begitu sih? Aku kan tadi hanya ngobrol biasa saja. Aku tidak patah semangat, Ello. Hanya saja, aku rasa ini bukan waktu yang tepat untuk maju. Aku belum siap. Hanya mengagumi saja dari jauh, sudah cukup bagiku. Kalau aku sudah berani melangkah, aku pasti akan mendekatinya atau syukur-syukur biar dia yang mendekatiku duluan."

Nayra terkekeh meski tidak benar-benar tertawa. "Ello, aku tinggal dulu ya. Hmmm, aku haus. Mau minum."

"Oh, oke. Sampai berjumpa lagi, Nayra."

"Bye, Ganteng." Nayra melambaikan tangannya.

Lalu ia menarik tangan Cielo menjauh dari sana. Mereka berjalan cepat ke tempat minuman.

"Kamu ini kenapa sih? Kok marah-marah terus?" ujar Nayra yang tampak kesal.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com