webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

29. Malu Mengakui Yang Sebenarnya

"Kamu serius, Ciel? Kenapa bisa?"

"Aku juga tidak tahu! Dia tiba-tiba saja datang dan menciumku dengan paksa."

Jujur saja, Cielo sebenarnya malu bercerita seperti ini pada Nayra, apalagi di depan para petugas salon. Namun, hatinya sudah tak tahan untuk bercerita pada sahabatnya itu. Akhirnya, semuanya Cielo keluarkan pada Nayra.

"Aduh, astaga. Jadi si pria kopi yang waktu itu di café sekarang kerja di Poseidon?" Nayra membelalakkan matanya.

"Iya, Nay. Gila kan. Kalau aku tahu sejak awal pria itu mau melamar di Poseidon, aku pasti langsung akan menolaknya!" seru Cielo.

"Hei, kalau bukan karena dia, kamu mungkin tidak akan selamat malam itu."

Cielo pun mendesah. "Iya, kamu benar. Aku sebenarnya berutang budi padanya. Hanya saja, dia bukan pria yang pantas untuk aku baik-baiki. Dia itu kalau bicara menyebalkan sekali. Aku selalu saja kesal. Ah, pokoknya aku kesal sekali padanya!"

"Aduh, Ciel. Kamu itu terlalu banyak kesal pada pria. Kan jadinya lama-lama kamu jadi sepertiku. Kita bisa jadi duo jomlowati ternama sekota Bandung." Nayra terkekeh.

Namun, Cielo tidak bisa tertawa sedikit pun. "Aku masih khawatir, Nay."

"Khawatir apa? Si Justin itu tidak akan mengganggumu lagi. Lagi pula, kalian sudah putus."

"Bukan soal itu, Nay. Masalahnya, ayahku dengan ayahnya Justin itu ternyata punya hubungan yang sangat dekat. Ayahnya Justin malah sempat bertemu denganku. Katanya, kalau anaknya berbuat sesuatu yang tidak baik, aku disuruh lapor. Ayahnya Justin itu baik sekali orangnya."

Nayra menatap Cielo sambil menyipitkan matanya. "Kamu itu kan bukan menikah dengan ayahnya Justin, tapi sama anaknya kan. Jadi, yang terpenting itu anaknya dulu, orang baik-baik atau tidak. Ah, aku sudah bisa menilainya. Dia itu bukan pria baik-baik, Ciel. Kamu memang sudah benar mengambil keputusan untuk pisah dengannya."

"Tapi bagaimana nasibnya dengan bisnis orang tuaku dengan orang tuanya Justin? Selama ini, aku selalu membanggakan Justin di depan mamih papih. Papihku malah menyuruhku untuk segera bertunangan dengannya secepatnya. Orang tua Justin juga. Aduh, Nay aku tidak bisa mengaku pada papihku atas semua perbuatan Justin!" seru Cielo sedih.

"Kenapa tidak? Justin itu kan bukan pria yang baik. Papihmu berhak tahu," kata Nayra mendukungnya.

"Aku tidak bisa, Nay." Cielo menggelengkan kepalanya. "Aku tidak enak. Nanti mereka akan menegurku."

"Tidak mungkin, Ciel. Kamu harus menguatkan dirimu dan mengatakan yang sejujurnya pada orang tuamu tentang semua kebusukan Justin. Kalau perlu, lapor juga pada ayahnya Justin sekalian. Biar ayahnya menghajar anaknya."

Nayra malah mengomporinya untuk melapor pada ayahnya Justin. Sungguh tidak masuk akal. Intinya, Cielo tidak mungkin tiba-tiba mengatakan putus dengan Justin pada kedua orang tuanya. Cielo malu karena selama ini ia telah begitu amat sangat membanggakan Justin.

Apa jadinya jika orang tuanya sampai tahu jika Justin nyaris menodainya? Ayahnya dan ayah Justin mungkin akan bertengkar hebat dan persaingan bisnis pun tak terelakkan lagi. Cielo pun akan menanggung malu selamanya.

"Nay, aku sedang berpikir bagaimana caranya aku bisa menjelaskan semuanya pada orang tuaku kalau aku itu tidak mau menikah dengan Justin, tapi tanpa membuat hubungan bisnis mereka jadi kacau balau. Aku malu mengakui pada orang tuaku tentang hal yang sebenarnya, Nay."

Nayra mendesah. "Aduh, aku juga jadi ikut bingung."

Usai perawatan kuku, mereka pun dirias wajahnya dan ditata rambutnya hingga menjadi cantik. Gaun ringan berbahan sutra telah disiapkan di ruangan khusus. Modelnya bukan semacam gaun pesta yang berkilauan, tapi lebih ke bentuk gaunnya yang begitu indah dan potongannya pas di tubuh Cielo.

Gaun itu panjangnya di bawah lutut dan berbelah di bagian pahanya. Potongan dadanya menjuntai, dengan lengan pendek yang diberi hiasan berbahan tile dengan warna biru, senada dengan bahan sutranya. Punggungnya rendah hingga ke pinggangnya.

Cielo harus menggunakan bra tape supaya dadanya tetap terlihat kokoh dan menyokong dengan baik.

Sama halnya dengan Nayra yang model gaunnya mirip dan bahannya pun dari sutra. Hanya saja gaun Nayra berwarna biru muda.

Tema hari ini memang serba biru karena Kristal, teman mereka itu suka sekali dengan warna biru. Acara ulang tahun kali ini begitu tematik serba biru.