webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

273. Cedric Yang Posesif

Risti mengingatkan dirinya sendiri jika Cedric juga seorang warga Indonesia, jadi tidak mungkin ia tidak tahu nasi kuning. Hanya saja, seorang sultan seperti Cedric rasanya agak tidak masuk akal jika ia mau beli makanan di pinggir jalan. Kalau makan nasi kuning di hotel atau di café itu baru benar.

"Hmmm, omong-omong nasi kuningnya enak juga. Sayang, sambalnya kurang pedas," komentar Cedric.

"Aku baru tahu kalau kamu suka pedas."

Cedric terkekeh. "Kenapa sih kamu dari tadi memandangku seperti itu? Aku ini hanya manusia biasa loh. Aku juga makan nasi dan sambal. Itu adalah makanan pokok kita."

"Ya, bukannya begitu …," ujar Risti. "Aku hanya merasa aneh saja. Bagaimana bisa kamu sepagi ini menemuiku, lalu membelikanku nasi kuning, dan makan sambal?"

Cedric menyunggingkan senyum manisnya. "Aku kangen padamu."

"Hah?"

"Uhm, maksudku aku mengkhawatirkanmu. Aku takut kamu kenapa-kenapa, jadi aku langsung menghampirimu ke sini."