webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

243. Pengakuan Ello

"Benar begitu kan, Ello?" Om Gavin menoleh pada Ello sambil tersenyum seolah pamannya meminta dukungan padanya.

"Iya, Om, Tante." Ello mengangguk.

"Oh, begitu ya. Syukurlah, kita semua bisa bertemu dan saling kenal. Minggu depan kan aku dan Gavin akan menikah. Mohon doanya ya supaya semuanya lancar." Olin tersenyum.

"Iya, Tante. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian berdua," ujar Ello.

Jantung Ello berdebar kencang karena ia hendak mengakui statusnya dengan Cielo.

"Uhm, jadi begini Om, Tante. Ada sesuatu hal yang ingin aku beritahu pada kalian." Ello menatap Om Gavin dan Olin secara bergantian.

Gestur tubuh Om Gavin langsung berubah. Ia menegakkan tubuhnya dan wajahnya terlihat serius.

"Ada apa, Ello?"

"Sebelumnya aku minta maaf karena aku baru akan memberitahu Om sekarang. Tolong jangan marah padaku. Hal ini pasti akan membuat Om kaget."

"Oke," ucap Om Gavin lambat-lambat. "Katakan saja. Aku tidak akan marah padamu."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com