webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

205. Panas Membara

"Kamu serius? Jadi, aku tidak boleh masuk ke dalam dan melakukan sesuatu untukmu?" Risti tampak kecewa.

"Aku serius. Terima kasih, Risti. Uhm, aku pinjam flash disc-nya ya." Ello mencabut diska lepas itu dari tangan Risti. "Nanti aku kembalikan."

"Hmmm, begitu ya. Ya sudah. Cepat sembuh ya, Ello," kata Risti sambil tersenyum tipis.

"Oke, terima kasih."

Buru-buru, Ello menutup pintu dan mendesah lega. Ia menunggu hingga mendengar suara Risti semakin menjauh darinya.

***

Cielo tiba di kosan Ello dalam waktu delapan puluh menit. Sungguh waktu yang terbuang sia-sia.

Setelah memarkirkan mobil itu, Cielo langsung berlari naik tangga menuju ke kamar Ello di lantai dua. Ia nyaris menabrak seorang wanita.

"Aduh!" teriak wanita itu. "Kalau jalan yang lihat-lihat dong! Bagaimana sih?"