webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

140. Ello Sakit

Pagi harinya, Ello terbangun. Punggungnya terasa dingin dan badannya pegal-pegal. Saat ia membuka matanya, ia berada di tempat yang berbeda.

"Ello! Apa yang kamu lakukan di lantai?!" seru Cielo.

Ello terduduk kaget di lantai. Pantatnya sakit. "Astaga! Kenapa aku ada di sini? Kamu mendorongku ya."

"Heh! Sembarangan kamu menuduhku! Aku baru bangun dan kaget melihatmu tidur di lantai. Aku pikir kamu kepanasan." Cielo nyengir.

"Kepanasan apa? Aku kedinginan terkena AC. Aduh aku bisa sakit ini!" keluh Ello.

Ketika ia berdiri, kepalanya jadi terasa pusing. Ia mencoba untuk duduk di kasur sambil memegangi kepalanya.

"Kamu kenapa?" tanya Cielo yang baru saja duduk di sebelahnya sambil memegangi dahinya.

"Kepalaku pusing dan agak mual."