webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

136. Pantai Canggu

"Aduh, kalian itu tampak mesra sekali."

"Mungkin kamu salah lihat," ujar Cielo pelan, tidak ingin Ello sampai mendengar perbincangannya dengan Nayra. Ia sengaja mengecilkan volume di ponselnya agar suara Nayra semakin pelan dan tidak bocor keluar.

"Salah lihat apanya? Ciuman kalian itu mesra sekali! Aku sampai iri melihatnya. Kalian itu cocok sekali untuk bersama. Ello itu ganteng maksimal dan kamu juga cantik. Kalian itu benar-benar pasangan yang serasi. Memangnya kamu tidak suka padanya?"

"Tidak. Aku tidak … Uhm … Nay, kita bicara lagi nanti ya. Aku sedang makan siang. Nanti aku telepon kamu balik, oke?"

"Oh, kamu sedang bersama dengannya ya. Ciyeehh, kalian pasti sudah tidur bersama dan uuuuh. Ya sudah kalau begitu. Nanti kita sambung lagi teleponnya ya."

Cielo memutar bola matanya. "Oke. Bye."

Ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Ello mengawasinya sejak tadi, rasanya tidak nyaman.

"Apa itu Nayra?" tanya Ello.

"Ya."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com