webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

124. Tidur Bersama Dan Sebuah Ciuman

Ello terkejut mendengar suara pekik tertahan di sebelahnya. Ia masih belum terbiasa tidur dengan suara-suara yang berisik. Ia baru sadar jika ternyata ada orang lain di sebelahnya.

Ello membuka matanya dan kemudian menoleh pada Cielo. Wanita itu tampak meringis ketakutan atau mungkin ia mau menangis, tapi menahannya. Dadanya tertekan oleh tangannya sendiri.

"Ciel! Cielo!" seru Ello sambil mengguncang-guncang tubuhnya.

Cielo diam saja, masih sambil meringis. Sepertinya Cielo sedang bermimpi buruk. Ello jadi kasihan melihatnya. Ia sendiri masih mengantuk dan ingin tidur lebih lama lagi, tapi matahari sudah mulai tampak menyinari kamar itu.

"Cielo, kamu kenapa?" tanya Ello lagi sambil memegang wajah Cielo.

Langsung saja wanita itu membuka matanya dengan kaget. Napasnya terengah-engah. Ia menoleh pada Ello. Perlahan, Ello menurunkan tangan Cielo dari dadanya.