webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · Urban
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

121. Mengambil Resiko

Ello menarik tangan Cielo. "Sudahlah, tidak perlu mengajaknya bicara."

"Aku harus bicara dengannya!" ucap Cielo tegas. Lalu ia mendekati pria itu lagi. "Hei, siapa namamu?"

"Nama saya Yana."

Seorang satpam telah mengambil dompet pria itu dan menyerahkan KTP Yana pada Cielo. "Ini, Bu KTP-nya."

Cielo melihat nama pria itu dan meringis. Ternyata orang ini bukanlah orang Bali. Ia lahir di Riau.

"Kamu bukan orang sini?"

Yana menggelengkan kepalanya. "Orang tua saya sudah meninggal. Saya pergi ke sini ikut kapal feri. Saya pikir, saya akan dapat pekerjaan, tapi ternyata saya ditipu. Hidup saya jadi tidak jelas. Setiap hari hanya ambil makanan dari tong sampah, sisa-sisa bule makan.

"Kadang saya mengemis. Sebenarnya, saya tidak mau jadi tukang copet, tapi kata teman saya yang ketemu di jalan, dia bilang mencopet lebih banyak uangnya daripada mengemis. Saya terpaksa ambil tas Ibu. Maafkan saya, Bu."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com