webnovel

Menikah Dengan Pangeran Gaib

Lin Vita Wulandari, adalah seorang gadis sederhana yang menggantungkan nasibnya di sebuah toko roti. hingga pada suatu hari Lin yang baru pulang mengantar pesanan, ke salah seorang pelanggan di kejutan benda jatuh tepat di atas kepalanya. Saat ingin melemparnya kembali terlihat seorang pria tampan dengan pakaian yang sangat aneh, tengah bersandar di salah satu batang pohon. "Halo, calon istri. perkenalkan namaku pangeran Alfa Edison Sagala." Kata pria berjubah. "Aku, tidak Bertanya namamu. dan lihat penampilanmu sangatlah aneh." Sahut Vita dingin. "Tidaklah, penting. dengan penampilanku, yang terpenting sekarang kamu adalah calon Ratuku." Ujar pria berjubah. Edgar Frederick Cyrus atau di kenal dengan nama Alfa Edison Sagala. seorang pangeran tertampan di istana yang berdiri megah di alam dunia lain. Yang terpesona dengan kecantikan seorang gadis manusia. berbagai cara di lakukan bahkan dirinya rela setiap malam datang ke alam mimpi gadis yang dicintainya. Demi cintanya pada sang gadis, Edgar bahkan bertekad melakukan reinkarnasi demi membuktikan cinta pada sang gadis. Mampukah mereka melewati ujian cinta? Benarkah Edgar bereinkarnasi demi mendapatkan cinta Lin Vita? Ikutin terus kisahnya cinta antara pangeran Edgar dan Lin Vita Wulandari. Perjalanan cinta anak manusia dengan alam Gaib. Baca juga karyaku yang lainnya. # Akhir Deritaku. # Antara Cinta dan Dendam. # Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya. # Akhir Dari Cintaku. # Menikah Dengan Pria Dingin. # Terjerat Cinta Pembunuh Bayaran. # Pesona Gadis Malam.

rafli123 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
8 Chs

6. Pilihan Tersulit.

Dua hari setelah kejadian Vita mengantar roti ke kantor Alexander. perasaan semakin tidak karuan terlebih pengakuan cinta Alexander padanya.

Kekasih dalam mimpinya pergi tanpa kabar. entah apa yang terjadi dengannya. Alfa tidak pernah terlewatkan sehari pun menemui dirinya.

"Vita apa yang kamu pikirkan ?" Margaret memperhatikan sikap Vita yang berapa hari ini terlihat diam dan tidak ada semangat.

"Bi Margareth. maafkan Vita, tapi Vita minta..." Vita menghambur ke pelukan Margareth dengan Isak tangis yang entah kenapa datang di waktu yang tidak tepat.

" Menangislah kamu tidak perlu malu. setelah itu katakan pada bibi apa yang membuatmu begini ?" Margareth menepuk pundak Vita.

" Bi...ingatkan kan tuan yang memesan roti dari toko ini tempo hari itu...?" Vita menceritakan semuanya pada Bibi Margareth tentang Pengakuan cintanya pada Vita.

" Apakah ini yang membuatmu, bersedih ?" Margareth menatap wajah sendu Vita.

" Apa yang harus aku lakukan Bi ?"

" Kenapa tidak kamu coba, menjalin hubungan dengannya. jangan mengharapkan sesuatu yang tidak nyata " Vita mendongakkan kepalanya saat mendengar Margareth mengucapkan kata tidak nyata.

" Bibi Margareth, maksud bibi ?" Vita menatap Margareth, meminta penjelasan dari ucapannya.

" Apa kamu memiliki kekasih hanyalan ?" Margareth ingin mendengarkan langsung dari bibir Vita tentang kekasihnya di dalam mimpi yang tidak lain adalah pangeran Edgar Frederick Cyrus.

" Tidak bibi, hanya kekasih impian masa depan dan aku belum bertemu dengannya." Vita memalingkan wajahnya kearah yang lain. dirinya Tidak ingin Margareth mengetahui jika dirinya tengah berbohong.

" Baiklah jika kamu tidak ingin menceritakan padaku."

" Bibi.. bolehkah aku pulang lebih awal ?" Margareth memandang wajah Vita yang, terlihat malu. entah apa yang membuatnya malu.

" Pergilah, hari ini adalah hari kebebasan dirimu dari lembur."

Vita melangkahkan kakinya ke Apartemen sederhananya. Dengan langkah gontai Vita memasuki kamarnya. menjatuhkan tubuhnya disana. tanpa menunggu lama Vita terlelap dalam mimpi indahnya.

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, Vita yang merasakan perutnya yang keroncong. membuatnya terbangun dari tempat tidur, menuju dapur, namun di tidak ada yang bisa untuk di makan.

Vita kembali kekamar menyambar jaket yang tergantung di belakang pintu dan pergi.

Vita menyusuri jalan tanpa disadarinya, sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya.

" Nona Vita..." Vita mengalihkan pandangannya ke arah mobil yang berada di sampingnya.

" Vita kamu maun kemana, malam-malam begini ?"

"Aku mencari makanan. tunggu kenapa Tuan ada disini ?"

"Kebetulan aku lewat sini dan tidak sengaja melihatmu berjalan seorang diri"

"Kalau begitu saya, pergi dulu. silahkan Anda melanjutkan perjalanan dan terima kasih sudah, menyapa saya. " Vita melanjutkan perjalanan tanpa menatap wajah pria yang berada di sampingnya.

"Vita tunggu ! ada yang ingin aku tanyakan padamu ?" Alex menatap wajah Vita. yang semakin cantik saat berada di bawah sinar rembulan.

"Apa yang ingin Anda, tanyakan pada saya ?"

"Kata-kata ku yang tempo hari. sudahlah kamu memikirkannya atau kamu ingin lebih untuk..." ucapan Alex terhenti saat Vita memotong ucapannya.

"Beti saya waktu untuk memikirkannya..."

" Berapa lama Vita?"

"Dua hari lagi datanglah ke Apartemen, aku akan memberikan. menjawabnya"

"Baiklah, sekarang naiklah ke mobil, aku akan mengajakmu makan di suatu tempat yang indah. aku yakin kamu akan menyukainya."

"Ayo..." Vita mengiyakan ajakan Alex. dirinya akan mencoba membuka hatinya pada pria yang berada di sampingnya saat ini.

Sesampainya di sebuah rumah makan sederhana, Vita bersama Alex memilih tempat duduk yang di dekat taman bunga.

"Vita...apa kamu memiliki kekasih ?"

"Kenapa tuan bertanya seperti itu ?" Tanpa menjawab pertanyaan dari Alex, Vita balik bertanya.

"Karena itukah kamu masih memikirkannya?" Alex memperhatikan raut wajah Vita yang terlihat ada keraguan dan entah apa yang membuatnya ragu pada ketulusan cinta Alex padanya.

"Sudah aku katakan, jika meminta waktu padamu !"

"Maafkan aku Vita, tapi aku benar-benar mencintaimu. aku tidak ingin orang lain memiliki dirimu "

Seorang Waitress mendekati meja Meraka.

"Selamat malam, Tuan dan Nyonya. mau pesan apa ?" Ucap Waitress.

"Vita kamu mau makan apa ?"

"Menu andalan disini apa ? saya pesan itu !" Tidak ingin pusing memilih menu, Vita memilih makanan yang menjadi menu andalan di Restoran.

"Baiklah..Tuan mau pesan apa ?"

"Samakan saja dengan Nyonya." Vita membulatkan matanya saat Alex menyebut dirinya Nyonya.

"Seorang wanita jika sudah menikah, akan berganti gelar gadis menjadi Nyonya. kamu tidak perlu berpikir yang tidak-tidak."

Vita tidak lagi menanggapi perkataan Alex, pikirannya entah kemana. sudah satu Minggu ini Alfa tidak menemuinya. membuatnya hatinya menjadi goyah. tetap menunggunya atau menerima Alex. pilihan Tersulit untuknya, seandainya Alfa menemuinya. dirinya dengan mudah menolah cinta Alex tanpa harus meminta waktu padanya.

Pesanan mereka telah sampai, di mejanya. Vita menatap hidangan didepannya. tanpa sadar air liurnya menetes.

Sepiring nasi dan lauk Sea food dan berapa cemilan dan tidak ketinggalan segelas jus buah mangga dan satu gelas air putih.

Tanpa berfikir dua kali Vita, mengambil lauk dan menyantapnya dengan lahap. Alex tersenyum melihat pemandangan didepannya sungguh wanita yang apa adanya.

membuatnya semakin mencintai wanita dengan sifat apa adanya ini. Alex menyantap hidangan di depannya dengan diam.

Setelah selesai mereka kembali ke Apartemen, awalnya vita menolak untuk di antar, namun Alex memaksa mengingat waktu yang sudah semakin larut.

Sesampainya di depan pintu Apartemen Alex menahan pergelangan tangan Vita yang akan masuk ke dalam.

"Vita..aku mencintaimu " Tanpa meminta izin pada pemilik bibir Alex memberikan satu kecupan di bibir Vita.

"Selamat malam, masuklah jangan terlalu lama di luar "

Belum sepenuhnya sadar, atas ciuman yang di dapatnya. kini dirinya mengikuti apa yang di katakan Alex padanya.

Vita memasuki kamarnya tanpa sadar jarinya menyentuh bibirnya.

'Apa yang sudah aku Lakukan. kenapa aku membiarkan Alex menciumnya. bagaimana jika Alfa mengetahuinya, tidak Alfa hanya kekasih di alam mimpi. tapi dia pernah hadir dalam dunia nyata. apa aku sudah menghianati cintanya'

"Aaaaggghhhhh....Apa yang harus aku lakukan "

Di Kerajaan Cyrus seorang pangeran tengah melakukan semedi, namun kelopak matanya mengeluarkan air matanya. Dirinya mendengar suara gadisnya memanggil dirinya. namun dirinya telah bertekad untuk bersemedi hingga kehadiran tubuh seseorang yang telah lama dia tunggu.

'Aku mencintaimu Lin Vita, kamu hanya milikku. tunggulah sebentar lagi, kita akan bertemu '

Dalam semedinya seorang pria mendekatinya dan berkata.

" Perjuangkan cintamu, jangan seperti paman yang dengan mudah melepaskan wanita yang amat sangat paman cintai.

paman akan membantumu untuk menjaga gadis itu."

"Paman dia telah di cium, hatinya goyah paman. spa yang harus aku lakukan paman ?"

"Tidak sepenuhnya salah gadis itu, luruskan niatmu sebentar lagi. kamu berhasil jangan biarkan gadismu di ambil orang lain paman akan menjaganya dari sini."

"Baik paham."

Dalam tidur Vita memanggil nama Alfa namun pemilik nama tidak hadir. tempat yang biasa mereka bertemu dan memadu kasih kini seperti tempat yang tidak di huni selama bertahun-tahun. tidak ada lagi keindahan tidak lagi ada bunga berwarna-warni menghiasai tempat itu. kini hanya ada rumit yang kering dan dedaunan kering yang jatuh berserakan di tanah.

"Alfa apa yang harus aku lakukan sekarang. kamu dimana Alfa aku merindukanmu. aku tidak ingin menikah dengan Alex, aku hanya mencintaimu Alfa, kembalilah Alfa hiks hiks hiks "

Isak tangis Vita, memilukan bagi siapapun yang mendengarkannya.