webnovel

Menikah Dengan Pangeran Gaib

Lin Vita Wulandari, adalah seorang gadis sederhana yang menggantungkan nasibnya di sebuah toko roti. hingga pada suatu hari Lin yang baru pulang mengantar pesanan, ke salah seorang pelanggan di kejutan benda jatuh tepat di atas kepalanya. Saat ingin melemparnya kembali terlihat seorang pria tampan dengan pakaian yang sangat aneh, tengah bersandar di salah satu batang pohon. "Halo, calon istri. perkenalkan namaku pangeran Alfa Edison Sagala." Kata pria berjubah. "Aku, tidak Bertanya namamu. dan lihat penampilanmu sangatlah aneh." Sahut Vita dingin. "Tidaklah, penting. dengan penampilanku, yang terpenting sekarang kamu adalah calon Ratuku." Ujar pria berjubah. Edgar Frederick Cyrus atau di kenal dengan nama Alfa Edison Sagala. seorang pangeran tertampan di istana yang berdiri megah di alam dunia lain. Yang terpesona dengan kecantikan seorang gadis manusia. berbagai cara di lakukan bahkan dirinya rela setiap malam datang ke alam mimpi gadis yang dicintainya. Demi cintanya pada sang gadis, Edgar bahkan bertekad melakukan reinkarnasi demi membuktikan cinta pada sang gadis. Mampukah mereka melewati ujian cinta? Benarkah Edgar bereinkarnasi demi mendapatkan cinta Lin Vita? Ikutin terus kisahnya cinta antara pangeran Edgar dan Lin Vita Wulandari. Perjalanan cinta anak manusia dengan alam Gaib. Baca juga karyaku yang lainnya. # Akhir Deritaku. # Antara Cinta dan Dendam. # Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya. # Akhir Dari Cintaku. # Menikah Dengan Pria Dingin. # Terjerat Cinta Pembunuh Bayaran. # Pesona Gadis Malam.

rafli123 · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

5, Pengakuan Seorang Mario Alexander Lemos

Semua orang menatap tidak percaya. pengakuan bos mereka yang tiba-tiba jika wanita yang berada di gendongnya adalah calon istrinya terlebih Lisa, dirinya yang tergila-gila pada bosnya tidak sekalipun di pandang.

"Satu lagi. jika di antara kalian bersikap kurang ajar pada calon istriku. aku pastikan kalian keluar dari perusahaan ini" usai mengucapkan yang seharusnya Alex meninggalkan lobby menuju ruang kerjanya yang di lantai Dua satu.

sesampainya disana Alex merebahkan tubuh Vita di atas kasur

Dirinya tersenyum menatap Vita yang tida terusik dengan suara kencangnya saat memarahi Lisa.

"Gadis yang unik" Alex Menatap wajah Vita yang terlelap.

"Mulai hari ini kamu adalah milikku" lanjutnya.

Alex menatap wajah cantik milik Vita, dirinya telah jatuh cinta pada wanita pelayan toko roti. setelah sekian lama akhirnya seseorang mampu menggetarkan hatinya yang telah lama beku.

Berlahan tangannya menyentuh pipi Vita, namun pandangan tertuju pada bibir Vita yang merah alami. berlahan namun pasti bibirnya mendekat ke bibir milik Vita. saat akan menyatukan bibirnya suara ketukan pintu menghentikan aksinya.

"Sial siapa yang menggangguku" gumamnya.

Alex keluar dari kamar, menuju kursi kebesarannya.

"Masuk..." pintu ruangan terbuka terlihat orang kepercayaan.

"Katakan ada apa?" Alex yang tidak menyukai kesenangannya terganggu tanpa basa-basi menanyakan kedatangan asistennya.

"Tuan mereka menunggu ads di ruang meeting?" jekky merasa telah menganggu kesenangan Tuannya membuatnya tidak enak hati.

"Kamu ambil alih meeting itu. aku tidak bisa meninggalkan dirinya" tanpa menunggu jawaban dari asistennya Alex telah meninggalkan ruang kerjanya.

Kembali kekamar Alex menatap wanita yang tertidur tanpa terganggu suara apapun di sekitarnya.

"Kamu tidak boleh seperti ini tanpa aku" ucap Alex.

Di dalam tidur Vita kekasihnya marah terlihat wajahnya yang merah padam.

"Aku ingin kamu jauhi pria itu Vita" Alfa menatap intens wajah kekasihnya.

"Sudah aku katakan dia bukan kekasihku. aku tidak mengenalinya Alfa"

"Jika dia bukan kekasihmu bagaimana dia bisa menyentuhmu bahkan dia hampir saja mencium bibirmu" kemarahan Alfa tidak terbendung lagi saat dirinya melihat calon ratunya di cium orang lain.

"Terserah denganmu Alfa. sudah ku katakan jika dia bukan kekasihku. sekarang katakan apa kamu bisa melakukan yang seperti pria itu lakukan padaku Alfa?" suara Vita meninggi membuat Alfa tersentak. untuk pertama kalinya dirinya melihat kemarahan calon istrinya.

"Kenapa diam Alfa? apa kamu bisa melakukan yang seperti pria itu lakukan padaku? tidak bisa bukan!? bahkan untuk hadir di kehidupan nyata kamu tidak bisa? bagaimana kamu bisa menjagaku? di sana ada pria yang mencintaiku bisa menjaga diriku tapi kamu tidak terima" Kemarahan Vita telah mencapai batasnya dirinya tidak mengerti jalan pikiran kekasihnya. dirinya tidak ingin apapun hanya ingin Alfa berada di dunianya bukan dunia mimpi.

"Sayang maafkan aku" Alfa mendekati tubuh Vita memeluknya namun di tepis kasar oleh Vita. Vita meninggalkan Alfa sendiri dirinya benar-benar kecewa pada Alfa yang menuduhnya yang bukan-bukan.

Alex yang melihat perubahan wajah Vita terlebih air mata Vita yang mengalir.

"Sayang ada apa denganmu. aku tidak ingin melihatmu menangis" Alex memeluk tubuh Vita yang bergetar hebat. dirinya tidak tau apa yang membuat Vita menangis.

"Sayang bangunlah katakan ada apa?" Alex berusaha membangunkan Vita. di alam tidur Vita tubuhnya yang di tarik oleh Alfa. berusaha melepas pelukannya.

"Lepaskan aku Alfa" Vita membrontak dirinya tidak ingin di sentuh oleh Alfa.

"Sayang maafkan aku, aku berjanji tidak akan cemburu lagi" Alfa memeluk tubuh Vita.

"Alfa ini bukan sekedar cemburu atau tapi kamu melarang aku berhubungan dengan orang lain itu yang tidak bisa aku terima"

"Itu karena aku mencintaimu Vita" mendengar apa yang di katakan oleh Alfa Vita menatap Alfa terlihat sorot mata penyesalan dan cinta disana.

"Jika kamu benar-benar mencintaiku datanglah kedunia yang aku tinggali Alfa. aku harus pergi buktikan cintamu padaku Alfa" Vita melepas pelukan Alfa berbalik berlari.

"Aku berjanji padamu Vita aku akan datang ke duniamu tunggu sebentar lagi" Alfa menatap punggung sang kekasih berlahan semakin menjauh.

Alex merasakan tubuh Vita yang kembali tenang. Vita membuka matanya dirinya terlonjak kaget saat seorang pria tengah memeluknya.

"Aaahhhh...siapa kamu? kenapa kamu peluk-peluk aku?" Vita yang terkejut karena pria asing itu tengah memeluknya.

"Ehhm..tidak perlu takut begitu aku adalah pemilik perusahaan ini dan aku yang sudah memesan roti di toko tempat kerjamu" Alex menjelaskan pada Vita, dirinya tidak ingin wanita itu merasa dirinya akan melakukan sesuatu yang tidak-tidak padanya.

"Tuan Alex?" Vita memastikan jika dirinya tidak salah lihat.

"Benar ini aku Alex. bagaimana tidurmu nyenyak?" Alex menatap Vita yang terlihat menggemaskan saat bangun tidur.

"Maafkan saya Tuan, ketiduran..." Vita baru menyadari jika dirinya bukan lagi tidur di lantai melainkan di atas tempat tidur yang sangat empuk bahkan tempat tidurnya tidak seempuk ini.

"Tidak apa-apa Vita. aku yang membawamu kesini jika kamu masih mengetuk tidurlah kembali nanti aku yang akan mengantar kamu pulang" Alex berdiri dari duduknya dan keluar dari kamar namun saat akan membuka pintu, Vita menahannya.

"Tuan Alex terima kasih" Vita bersyukur jika Alex tidak mengangkatnya mungkin dirinya akan terus tertidur di lantai dan orang-orang akan menertawakan dirinya yang seperti gembel.

"Vita sekarang kamu bersihkan tubuhmu agar terlihat lebih segar, dan itu di dalam Paper bag ada baju untukmu" Alex menunjukan Paper bag di atas nakas yang berisi baju yang baru dia beli untuk Vita.

"Terima kasih Tuan Alex"

"Sama-sama sana kamu mandi dulu setelah itu aku mengantarmu pulang" Vita menuruti yang di katakan oleh Alex mengambil Paper bag membawanya ke kamar mandi. Alex menatap punggung wanita cantik yang selama dua bulan ini telah mengusik tidurnya.

Tiga puluh menit Vita keluar dari kamar mandi dirinya merasa risih Alex memberikan dress berlengan pendek dan panjang selutut, untuk pertama kalinya Vita memakai dress membuatnya risih.

tidak ingin keluar dari kamar dirinya sangat malu saat bertemu dengan Alex.

"Vita keluarlah apa kamu akan tetap didalam sana?"

"I...iya Tuan tunggu sebentar" Vita yang berada di dalam kamar mondar-mandir dirinya malu jika Alex melihatnya memakai pakaian yang pendek.

CEKLEK !!!

Suara pintu terbuka dari dalam, terlihat Vita yang menutupi bagian bawahnya dengan Paper bag. Alex menatap penampilan Vita yang terlihat lebih cantik dan anggun.

"Cantik.." gumamnya.

"Tuan maaf, saya tidak terbiasa begini ini terlalu terbuka untuk saya" v

"Kamu harus terbiasa Vita, jangan kamu tutupi kecantikanmu lagi. kamu sangat cantik Vita" ucapan Alex membuat Vita menatapnya tidak percaya.

"Maaf Tuan saya mau pulang sekarang" Vita melangkah keluar dari ruang kerja Alex.

"Tunggu Vita, aku akan mengantarmu" Alex mengikuti Vita.

Alex mengajaknya menggunakan lift khusus hanya petinggi perusahaan yang bisa memakainya. saat pintu lift terbuka semua mata menatap Vita. membuat Vita tidak nyaman dengan keadaan seperti itu.

"Vita masuklah" Alex membukakan pintu untuk Vita.

"Terima kasih Tuan" Vita menundukan wajahnya saat Alex memakaikan seat Belt. wajah Alex yang sangat dekat dengannya membuat dirinya tidak nyaman.

"Sekarang katakan dimana rumahmu Vita?" Alex memecah kesunyian di dalam mobil. dirinya binggung harus memuli dari mana saat berada di dekat wanita yang selama ini dia ikuti secara diam-diam. dirinya tidak peduli jika disebut sebagai penguntit.

"Tidak jauh dari toko roti tempatku bekerja Tuan" ucap Vita dirinya merasa tidak nyaman berdua dengan seorang eyang baru bertemu. tidak berapa lama mobil berhenti di sebuah apartemen sederhana. Vita menatap curiga pada Alex bagaimana dia bisa tau jika itu Apartemennya.

"Jangan berfikir yang tidak-tidak, aku hanya menebak saja hanya ini tempat yang bisa aq yakini tempat tinggalmu" apa yang di ucapkan Alex semuanya bohong karena dirinya tau jika itu Apartemen Vita.

"Tidak Tuan...kalau begitu saya turun dan sekali lagi terima kasih" Vita keluar dari mobil namun di tahan oleh Alex.

"Ada yang ingin aku katakan padamu Vita" Alex menatap intens wajah Vita.

"A..apa yang ingin Anda katakan Tuan?" Vita mulai gugup dengan melihat sikap Alex padanya.

"Aku mencintaimu Vita. aku ingin kamu menjadi istriku"