webnovel

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urban
Zu wenig Bewertungen
271 Chs

BAB 39

olivia

Aku bangun dengan sakit kepala yang paling hebat dan berdenyut yang pernah aku alami dalam hidupku. Ketika aku membuka mata, aku melirik ke sampingku dan melihat tempat tidur kosong. Melihat selembar kertas robek di bantal, aku mengambilnya, dan dengan hanya satu mata terbuka, membacanya.

Selamat pagi Putri Aurora, aku telah meninggalkanmu segelas air dan dua Advil jika Kamu membutuhkannya. Aku sekarang bersama Raul denganku. Mandi dan bersantai. Turunlah saat Kamu siap.

–Pangeranmu ;)

Setelah aku meminum obat pereda nyeri yang dia tinggalkan untukku dan berendam di bak mandi busa panas, aku turun ke bawah. Semua orang duduk mengelilingi meja berbicara, dan ketika mereka melihatku, mereka semua terdiam dan kemudian tertawa terbahak-bahak.

Aku melihat ke bawah untuk memastikan aku berpakaian dengan tepat. Tidak ada slip nip ... "Apa?"

"Tidak ada, Putri Aurora." Vivian terkikik, dan Catrin tertawa terbahak-bahak.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com