Ia sedikit memiringkan kepalanya, memerhatikan Chu Weixu dan anak kucing satu demi satu, lalu terkekeh pelan. Ia tidak pernah tahu bahwa Chu Weixu menyukai kucing dan itu benar-benar terlihat menggemaska.
Tidak ada yang tahu apa yang sedang ia pikirkan, ia dengan lancang membuka pintu kamar orang lain tanpa izin dari pemiliknya. Yang lebih mencengangkan adalah ia dengan berani melangkah masuk dan menawarkan pangsit kepada Chu Weixu, "Kakak, aku baru saja mengukus pangsit, apa kau tidak ingin mencicipinya? Ini enak, tahu."
Karena mengenakan headset, Chu Weixu tidak mendengarnya berbicara dan tetap fokus pada permainan. Ia bahkan berpikir bahwa tidak ada yang berbicara di belakangnya.
Sementara itu, Wen Qi yang ia abaikan tidak menyerah. Ia menjepit pangsit dengan sumpit dan hendak menyuapi Chu Weixu sambil berkata, "Kakak, cicipi dulu pangsit ini. Rasanya sangat enak. Aku membuat kecapnya sendiri. Kau akan ketagihan begitu mencicipinya sekali."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com