David berdiri tegap tepat ketika dia baru saja melewati gerbang sekolah. Dia menarik napas dengan dalam sembari memijati tengkuknya.
"Hhh, apa lagi yang sudah ia perbuat sekarang? Lagi dan lagi, dia menyita waktuku," ucap David kesal.
Bayak sekali pasang mata yang melihat ke arahnya, memandang heran pada sosok berjas yang memiliki karismatik luar biasa. Begitu juga dengan petugas kebersihan, Matilda baru saja membersihkan lorong depan sekolah.
Saat dia sedang bersenandung dan mendorong troli peralata kebersihannya, dia melihat sepasang sepatu yang begitu mengkilap dan tampak mahal. Tatapan mata Matilda yang tadinya mengarah pada bagian bawah, mulai menaik dan terpaku pada sebuah wajah.
Wajah yang memiliki pancaran aura yang menyeramkan, serta tatapan sinis yang membuatnya tidak nyaman.
"Pria itu? Bukankah dia ayah Bella?" pikirnya dan masih terus menatap David yang mulai berjalan mendekat kearahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com