***
Rencana hanya sebuah rencana ketika tubuh Arkhano malah semakin panas di tengah malam hari Minggu. Aletta memutuskan untuk membatalkan keinginan mereka pergi ke gereja. Pria itu tampak kesulitan lagi untuk membuka mata, bahkan sampai sulit untuk sekadar bangun dari ranjang karena tubuhnya yang begitu tak bertenaga. Untuk ke kamar mandi pun, Aletta harus membopongnya dan gadis itu sampai terjaga sepanjang malam untuk menjaga kekasihnya di pinggir ranjang sembari mengompres kepala Arkhano, mengelap keringat sang kekasih yang terus menerus ke luar, hingga saat pagi hari, Arkhano mulai muntah-muntah.
Entah apa yang terjadi dengan tubuh pria yang saat malam Sabtu lalu masih bisa menghadiri pesta, sehingga dia langsung menghubungi dokter pribadi agar datang ke penthouse karena obat apotek tak lagi bekerja pada tubuh Arkhano.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com