[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]
Jashinta langsung menoleh pada adiknya begitu pintu tertutup rapat. "Mau makan?" tanyanya sembari menunjukan nampan yang diberi plastik wrap.
Arkhano langsung menggeleng kuat. "Buat Kakak saja. Kali ini benar-benar bosan," ujarnya yang memang sudah makan dua bungkus roti. Satu rasa vanila dan satu roti pizza. Ditambah lidahnya yang mulai normal sudah tak bisa menoleransi makanan yang minim rasa itu.
"Ih, tidak mau. Toh, aku akan pulang sebentar lagi," sambung Jashinta menatap Aletta. "Mau, Le?"
"Taruh saja, Kak. Nanti kalau lapar, Ale makan," balas Aletta mengambil botol minum yang telah dibukanya tadi, lalu diteguknya air putih itu perlahan-lahan.
"Oke," balas Jashinta meletakkan nampan tersebut di atas laci. "Kakak mau pulang. Qila dan Rietta pasti akan merengek kalau sampai makan malam Kakak belum pulang juga," ujarnya pada Arkhano.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com