Selamat membaca
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Mansion Benedict
Pohon menjulang baik yang tinggi maupun pendek menjadikan halaman depan mansion keluarga Benedict layaknya hutan buatan. Berbagai pohon ditanam oleh si nyonya rumah, yang dari dulu memiliki kesukaan nyentrik berbeda dari kebanyakan wanita pada umumnya.
Ya, kebanyakan wanita akan memilih menanam bunga indah di halaman rumah, tapi sepupu keluarga Wijaya ini justru menanam pohon berbuah dengan dalih agar bisa panen tiap tahun, sungguh keluarga kaya yang tahu cara memanfaatkan halaman luas.
Lupakan bagaimana nyentriknya si nyonya Benedict, fokus kali ini kepada tawa lucu dari dua anak kembar yang sama sekali tidak lelah meski nyatanya sudah main dari pagi sampai menjelang makan siang seperti ini.
Selain dua anak kembar, tampak pasangan senior Benedict yang duduk di hamparan karpet sambil memantau kegiatan panen dan seorang pria serta wanita muda yang kini juga menemani si kembar berlarian dari satu pohon ke pohon lainnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com