webnovel

Marriage in lost Memories

Hidup ku seperti potongan puzzle Banyak nama yang aku hapus dalam memori ku, otak ku menolak mereka yang pernah menyakiti ku dan sekarang mereka muncul satu persatu. Salah satunya adalah Devan-suami ku! Suami dalam pernikahan berlatar bisnis ini. Dan dia-J juga kembali dari koma mencoba membawa ku kembali dalam kehidupan nya! Saat kenangan itu kembali bisakah aku menerima mereka kembali.

Daoist253276 · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
74 Chs

Sepuluh

Ku dorong pintu kaca tebal berwarna hitam gelap. Ada beberapa sofa merah disana. Aku masuk pelan pelan.

Ruangan disana panjang dengan desain gambar tengkorak, cukup seram juga. Ada kaki menjulur di atas meja di balik sofa merah itu. Dan suara ringisan dari suara yang aku kenal.

Dan kulihat J, masih memakai baju OB. Ia tampak mengobati luka lebam di wajah nya. Matanya mengarah pantulan ku di cermin yang ia pegang. Spontan pria ini melompat kaget  bahkan cermin itu sampai terlempar dan pecah.

" Alena...

" Hy.. Apa kabar Boss Jordan!" Kataku melebarkan senyum, dengan tangan melipat di dada.

Jordan sudah ketangkap basah. Dan aku  perlu penjelasan nya.

Sekarang dia di hadapan ku. Aku duduk diseberang nya di ruangan itu dengan diam menunggu pria ini jujur. Tapi sebelum nya ia meminta pekerja nya untuk menyuguhi ku makanan ringan dan minuman kaleng.

" Siapa kamu sebenar nya J?" Tanya ku jengah melihat ia tak juga menjelaskan.

Jordan hanya melihat ku dengan diam.

" Kenapa kamu masuk kedalam perusahaan sebagai OB? Apa kamu mata mata?" Tanya ku membuat nya nyaris ketawa. Apa aku salah!

" Ya aku mata mata perusahaan kalian" Jawab nya terdengar sangat tidak memuaskan! Ia hanya mengiyakan prasangka ku saja.

" Kamu bohong! Kamu siapa sebenar nya??" Kesal ku ingin sekali melempari nya dengan nugget nugget itu. Kenapa juga aku di berikan nugget! Apa aku seperti bocah!!

" Mau aku jujur?" Ia malah tanya balik! Kenapa pria pria suka sekali main bolak balik pertanyaan. Bikin dongkol saja.

Jordan masih diam, ia tampak berpikir. Apa itu sulit ia jelaskan padaku!  Ia lalu berdiri disana. Melepas kancing baju nya. Mendadak aku jadi was was. Apa yang mau pria ini lakukan.

J melepas baju Ob itu. Tubuh indah nya langsung terekspos seperti bayangan ku sebelum nya. Kulit nya agak cokelat dengan tekstur kulit yang kokoh dan membentuk bak atlet ptofesional. Tapi bukan itu fokus ku. Ada bekas luka sepanjang punggung nya. Bekas Luka besar yang tampak nya cukup dalam. Lurus hingga ke leher dan bersembunyi di rambut J. Rasanya ingin sekali aku menyentuh luka itu, ingin tahu seberapa dalam luka itu.

" Aku baru sembuh dari Koma selama 3 tahun!" Katanya memulai cerita. Kali ini Jordan malah duduk disebelah ku.

Aku hanya diam menunggu ia menyelesaikan kan ceritanya.

" Aku mengalami kecelakaan hebat! Memory ku hilang. Tak ada yang aku ingat kecuali...

Mata nya yang berwarna biru safir ini menelaah ke arah mataku.

"Hanya apa?

" Aku hanya ingat beberapa potongan saja! Devan! Dia yang ada di ingatan ku! Juga seorang perempuan yang cantik, perempuan itu seperti nya ada hubungan dengan ku. Tapi aku masih belum tau. Aku benar benar hilang ingatan"

J mengusap rambut nya yang cokelat! Urat tangan nya ikut mencuat, tampak sekali ia menahan sesuatu di sana.

" Devan? Devan? Itu direktur perusahaan kan!" Ulang ku syok!

J mengangguk dengan nafas naik turun.

" Ia kunci semua nya! Ia tau apa yang terjadi dengan ku! Gadis itu dan...

Nafas ku ikut tertahan. Aku bisa merasakan sesuatu dalam matanya kesedihan yang J rasakan. Seolah kehilangan seseorang yang ia cintai. Apa gadis itu kekasih J? Dada ku rasanya sakit. Bukan  tapi kecewa.

Tunggu

Kecelakaan

J

Devan

Apa jangan jangan gadis itu??

Apa dia Devi? Mantan tunangan nya Devan yang meninggal karena kecelakaan bersama pria lain. Apa pria lain itu J?

Ku tangkup mulut ku yang syok! Kaget dan nyaris tidak percaya!

" Jadi kamu masuk ke perusahaan itu karena pak Devan? Apa kamu sudah menanyakan langsung pada nya?" Tanya ku hati hati.

J menegakkan punggung nya  ia menatap ku lagi tajam mencari cari sesuatu dalam mata ku! Apa dia tahu aku ini istri Devan? Hmmpp!

" Dia sudah tau aku masuk keperusahaan nya sebagai OB tapi Tidak ada yang bisa ku gali dari dia" Jawab nya masih saja melihat ku intens.

Mungkin itu yang aku lihat tadi siang saat ia berada di lantai Devan.

" Begitu! Mungkin karena kalian mencintai wanita yang sama!" Ucap ku begitu saja. J menaikan alis nya sebelah.

" Aah aku dengar isu nya Pak Devan punya mantan tunangan yang sudah hmm maaf meninggal. Apa itu dia??" 

Tangan ku sampai dingin mengatakan nya. Takut J terluka mengingat hal itu lagi.

J tidak menjawab tapi mata nya seperti mengatakan ia.

Ini situasi sulit bagi ku untuk kepo masalah pribadi J. Apalagi berhubungan dengan Devi! Seolah menjerumuskan ku pada hubungan ia dengan Devan.

" Bukan dia! Bukan wanita itu.. Yang aku maksud. Dia bukan Devi!

Mata ku mengerjap bingung. Bukan devi? Lantas siapa?

J menjauhkan matanya.

" Ini rahasia ! Aku tak bisa bilang" Katanya lagi lalu menyandarkan punggung tubuh nya ke sofa. Matanya melihat ke atas.

Rasanya aku makin penasaran! Tapi J seolah tidak mau mengatakan nya.

" Wajah ku nyeri sekali! Aku pikir kamu kesini karena peduli hal itu?" Lontar nya seolah sindiran. Ditengah lamunan ku.

" Itu? Emang kenapa dengan wajah mu?" Tanya ku refleks pembicaraan tadi sudah berganti. Mungkin J tidak mau membahas tentang tujuan nya menyamar jadi OB dan tentang Devan juga wanita itu.

Pertanyaan ku pura pura tolol saja. Walau jelas sekali aku mencoba tidak mengakui.

Ia tertawa ringan sambil memegang tulang pipi nya yang lebam.

" Aku rasa penggemar mu mengamuk karena pengakuan mu! Apa Teman mu tidak menceritakan nya??"

" Penggemar? Siapa? Apa maksud mu?" Buru buru ku ambil kaleng soda dan nyaris meminum nya. Tapi tangan ku malah diarahkan ke wajah itu. Kaleng soda menempel di tulang pipinya, sentuhan kulit tangan nya membuat ku kembali kikuk.

" Segar! Ada cream penghilang bengkak di sana, bantu aku oleskan" Ujar nya lagi dengan santai. Kemana jiwa misterius nya yang kemaren kemaren itu. Apa karena ia sedang menyamar ia menjadi orang lain ia juga menyembunyikan nya!Lalu ini. Apa sosok aslinya?

Dengan kikuk ku ambilkan cream yang ia maksud dan pria ini menyodorkan wajah nya kedepanku. Gugup! Juga aneh itu yang aku rasakan. Desiran aneh yang menyusup pelan sekali.

Pelan pelan ku totol cream dengan cuttonbath di tulang pipi yang merah. J meringis disana.

" Ah maaf..

" Pelan pelan saja" Ucapnya dengan mata yang mematikan. Aku sampai salah oles sampai cuttonbath itu menukik ke matanya. Spontan ia menjengkit kaget membungjuk turun naik.

Aku tentu jadi merasa bersalah." Maaf ga sengaja.. " Tutur ku menowel bahu nya yang masih meringis kesakitan!

" Uugh.. Sorry J. Aku ga sengaja.. Apa aku melukai mu lagi...

Sungguh ceroboh sekali aku ini!

J lalu membuka tangan nya, mata nya masih mengedip.

" Bisa kamu bantu tiup" Kata nya kemudian. Kembali menegak dan pelan pelan membuka matanya. Memajukan wajah nya dekat sekali.

Deg...

Apa ini

Kenapa saat kutiupkan matanya seperti dejavu! Ku tiup mata biru ini dengan pelan. Tapi jiwa ku seolah terseret ke alam lain.

Aku kembali menjadi 2 bagian.

Aku yang sekarang dan aku yang masih sekolah.

Ada anak laki laki di depan ku duduk di bangkar sekolah. Corak seragam nya sama persis dengan yang aku kenakan.

Anak laki laki ini masih tidak jelas wajah nya alias buram dan siluit nya mirip anak yang berada di tengah lapangan basket itu.

Mereka berada di ruang UKS sekolah. Aku yanh smu duduk di kursi yang menghadap kearah nya. Meniupkan angin dari mulut ku. Sama seperti sekarang.

Ku pejam mata kuat kuat  dada ku seperti nya bergelombang. Ini kenapa bisa begini lagu. Apa ini pernah ku alami, dan kenapa aku tidak ingat.

Kurasakan tangan besar mengusap wajah ku. Hangat sekali dan menenangkan. Ekor mata ku menangkap J terus melihat ku seperti memuja dan ada kerinduan di sudut matanya. Tubuh ini juga mengikuti suasana aneh yang tiba tiba tercipta. Dia memajukan wajah nya dekat sekali sampai kurasakan nafas nya menyentuh wajah ku. Nafas ini. Aroma ini. Dan aku ikut terseret. Kurasakan bibir nya menyapu bibir bawah ku. Mengesap hingga tangan tangan nya menyusup kebelakang kepala ku mendorong wajah ku untuk memperdalam ciuman nya. Aku terbuai. Bibirnya seolah candu yang tidak bisa aku hindari.

Aku balas mencium nya hingga ciuman ini bukan hanya esapan tapi cumbuan  gemuruh dan gelombng aneh saling beradu. Nafas nya dan nafas ku seperti penambah rasa.

Apa aku boleh begini  

Apa aku benar benar selingkuh...

Apa konsekuensi yang harus kubayar kalau ini terbongkar...