Sepanjang perjalanan menuju pemakaman, restu terus saja kepikiran dengan Sosok Bara, jika ia sudah ada di Indonesia kenapa bara belum juga menampakkan batang hidung nya ya?
Mengingat tentang Bara, ia tiba-tiba menjadi merasa aneh sendiri seolah sesuatu sedang terjadi dengan sahabatnya itu. Tapi dengan cepat ia langsung menepis semua nya itu. Ia tak ingin berpikir yang tidak-tidak saat ini. Takutnya apa yang dipikirkan itu memang terjadi. Jadi ia lebih memilih untuk berpikir positif saja.
Ia menarik napas nya dalam-dalam sebelum menuruni mobilnya. Kini ia sudah sampai di pemakaman setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam.
Setelah merasa cukup yakin, ia keluar dari dalam mobil tersebut. Betapa terkejutnya ia ketika berpapasan dengan orang tua Bara. Tak ia sangka sebelumnya bahwa mereka akan bertemu seperti ini. Biasanya dewa lah yang akan bertemu dengan kedua orang tua Bara ini.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com