webnovel

LOVE OF DREAM

BANYAK FLASHBACK DI AWAL BAB!!! "Ibu, dimana Ayah?" Hanya tiga kata, tetapi mampu membuat pertahanannya runtuh. Sesuatu yang sesak sudah ditahannya sejak lama, tetapi mendengar itu dari mulut putrinya sendiri dengan mudahnya hancur meluruh. Memiliki seorang putri yang tumbuh menjadi sosok gadis yang cantik. Hidup berdua bahagia, meskipun tanpa seseorang yang selalu berada disisi mereka. Namun, rasa bersalah selalu bersarang di dalam hatinya setiap kali anak gadisnya mempertanyakan sosok ayahnya sendiri. Sebagai seorang Ibu, ia merasa bersalah karena tidak bisa menjawabnya. Bahkan putrinya tidak pernah dibiarkan keluar dari Rumah dengan beberapa alasan yang terjadi pada masa lalu. Karena kejadian tersebut, rasa khawatir selalu menghantuinya dan membuatnya ingin selalu terjaga untuk anak gadis kesayangannya sendiri. Putrinya yang perlahan tumbuh menjadi gadis remaja, kini akhirnya Ibunya memutuskan untuk menyekolahkannya kembali selayaknya seperti seusianya yang lain. Tidak ingin membuat anaknya terlalu lama terbelenggu hanya karena dirinya. Akan tetapi sesuatu hal yang tidak pernah ia duga menjadikannya kembali bertemu dengan seseorang yang telah lama meninggalkan mereka. Seakan takdir memaksanya untuk mengingat kepahitan yang terjadi di masa lalu dan disanalah semuanya bermula. Dihadapkan pada sebuah pilihan, melindungi rasa sakit hatinya atau mewujudkan keinginan putrinya? Art by Pinterest

giantystory · Teenager
Zu wenig Bewertungen
300 Chs

KEGUGUPAN ALDERA BERTEMU DENGAN MARA

Aldera yang mendengar perkataan dari seseorang yang berada dihadapannya pun langsung terperangah, ia tidak bisa kembali karena dirinya yang harus menemukan Via terlebih dahulu.

Perasaannya benar-benar tidak tenang karena hilangnya gadis itu membuat ia saat ini langsung berdiri dari duduknya dan menggelengkan kepala membuat Calvin yang melihatnya pun kini mengerutkan keningnya.

"Maksud lo apa?" tanyanya kepada Aldera. "Kenapa lo gak mau ke Rumah sakit?"

"Gue mau nyari Via dulu, Om. Gue gak bisa diem dan pura-pura bego karena gak tahu apa-apa soal hilangnya Via."

Setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut laki-laki itu membuat Calvin mengusap wajahnya kasar, lalu menundukkan kepala sembari menghela nafas sebelum akhirnya kembali mendongak menatap seorang anak yang berada dihadapannya saat ini.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com