Polin tahu dengan benar bahwa Darlie akan mengatakan hal semacam itu. Tentu saja dia tidak ingin melepaskan Shela atau pun berpaling dari Megy. Entah sejak kapan dia menjadi pria yang terlalu rakus, sehingga berpikir bahwa semua hal bisa dia dapatkan dengan mudah.
Mereka bukan lagi anak kecil yang akan mendapatkan apapun yang mereka mau, dan tentu saja Darlie harus mempelajari akan hal tersebut. Megy atau pun Shela bukanlah barang yang bisa di oper sana sini, seperti sebuah bola.
Darlie pun tidak bisa menganggap bahwa kedua wanita itu akan baik-baik saja jika mereka diduakan!
Dengan menghela nafas panjang Polin membiarkan Darlie dengan pikirannya, karena pria itu berkeras akan hal tersebut. Polin pun membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah amplop berwarna cokelat, lalu menyerahkan amplop cokelat tersebut kepada Darlie.
"Apa ini?" Tanya Darlie.
Polin mengarahkan tangannya, agar Darlie membuka dan melihat sendiri apa isi dari dokumen tersebut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com