Sepuluh menit lamanya Roki menunggu, akhirnya Mona pun kembali masuk ke dalam kamar. Kedua tangan gadis itu, memegang sebuah bubur daging hangat dan segelas air bening. Roki pun duduk bersandar, sedangkan Mona merangkak dan duduk tepat di sampingnya. Sementara itu, Sang Profesor sudah menghilangkan wujudnya sebelum Mona masuk ke dalam kamar. Gadis itu, mengambil sesendok bubur daging di dalam mangkuk.
Roki membuka mulut secara perlahan, Mona pun memasukan sesendok bubur ke dalam mulutnya. Bagaikan seorang raja di atas singgah sana, ia mendapatkan kenikmatan disuapi oleh seorang gadis cantik seperti Mona. Dia melirik Mona terlihat sedang bersedih.
"Maaf," ujar gadis berambut silver.
"Maaf? Soal apa?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com