Mereka berdua mulai berkenalan. Pengembala itu bernama Zein, selain mengembala dia merupakan salah satu pasukan Divisi Satu. Karena suatu hal, dia tidak bisa menghadiri acara pidato Sang Jenderal. Setidaknya, dia tau nama Sang Jenderal melalui alat komunikasi pada telingannya. Betapa terkejutnya Zein, bahwa Roki merupakan Jenderal yang dimaksud. Dia langsung berdiri tegak dan memberi hormat kepada Sang Jenderal.
"Terima kasih, tapi santai saja tidak perlu seperti itu. Aku merasa tidak enak," kata Roki sembari menggerakkan kedua telapak tangannya ke depan.
"Maaf Jenderal, habisnya mendengar kata Jenderal tubuh saya langsung bergerak dengan sendirinya," balasnya lalu duduk kembali.
"Begitu rupanya, kupuji kesetiaan dan loyalitasmu."
"Terima kasih Jenderal, suatu kehormatan mendapatkan pujian dari anda."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com