Lama ia terpejam, secara perlahan kedua mata Roki mulai terbuka. Kemudian, dia melirik ke arah jam muncul pada dinding, layaknya lampu hijau yang menyoroti kegelapan. Roki berjalan sempoyongan dengan raut wajah mengantuk. Sesekali ia menguap, dan menutup mulutnya dengan satu tangan. Pintu kamar pun bergeser, lalu ia pun berjalan menuju teras depan.
Kemudian, dia selonjorkan kakinya sembari menikmati udara pagi. Dia melihat, Genix yang masih menempel di tangannya. Terkadang, keberadaan Genix mengganggunya namun ia tak bisa melepaskannya. Sebab, itu satu-satunya cara dirinya bisa berkomunikasi dengan Profesor. Roki pun terkejut, saat melihat Genix mulai menyusut.
Secara perlahan, Genix telepas dari tangan kanan lalu mengubah wujudnya menjadi kalung dog tag, yang sering di gunakan oleh pihak militer sebagai penanda identitas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com