webnovel

Eps.2 Attend Mass

Dengan penutup mata dan sebuah borgol, Lucas tidak mengetahui apa yang terjadi, namun dia sepertinya di tuntun oleh penjaga ke suatu tempat. Di tempat itu dia hanya duduk di sebuah kursi dan dalam waktu 5 menitan, proses selesai.

Lucas tidak mendengar sesuatu, dia hanya di tuntun sama penjaga ke sebuah ruangan tanpa dia sadari. Lalu penjaga itu melepas borgol dan penutup matanya.

"Kamu aman. Kembalilah ke kota" Penjaga itu tidak berbicara lebih banyak dan menyodorkan tangannya ke sebuah pintu. "Lewat sini" ucapnya. Lucas tidak banyak bertanya namun dia merasa ini mungkin proses yang normal. Yah mungkin.

Melalui ingatannya, Lucas kembali ke rumah lamanya. Tidak. Lebih tepatnya kos kos an miliknya. Lucas melihat rumah besar dengan banyak kamar di dalamnya. Saat di dalam ruangan kamar tidak ada kabut satupun kecuali jika jendela terbuka.

Dalam proses ini Lucas hanya bengong dan memasuki ruangannya dengan tatapan tak percaya. Lagipula dia tak percaya kalo konsep ngekos ada di abad pertengahan.

"Sadar Lucas. Ini bukan abad pertengahan murni. Ini adalah dunia yang aneh!" Lucas menepuk pipinya dan mencoba sadar dari keraguannya. Melihat sekeliling dan menemukan kaca petak di atas meja, Lucas melihat dirinya sendiri.

Berambut hitam gelap dan mata hitam pekat dan struktur wajah yang tampan, "Hmm lumayan. Aku tidak perlu khawatir untuk mendapatkan wanita kedepannya!" menyentuh pipinya untuk melihat keseluruhan wajahnya..

Setelah puas melihat dirinya sendiri. Lucas beralih ke tempat tidur, dia berbaring dan menatap langit langit kamar..

"Haah~ Sungguh melelahkan. Dunia yang penuh kabut, penjaga yang dengan proses masuk yang aneh dan juga kematian yang belum terpecahkan!" Lucas berkata dengan suara yang lempang, dia sepertinya sangat lelah sebelumnya menghadapi transmigrasinya.

"Aku berharap ini semua hanyalah mimpi! Jikapun tidak, aku ingin kembali ke dunia ku!" Lucas berkata dengan perasaan aneh di hatinya, dia sepertinya ingin menangis namun reaksinya ialah menahannya. Menutup matanya, Lucas tidur dalam keadaan bimbang.

~•~

Keesokan harinya...

Di sebuah kamar dalam bangunan yang lumayan besar untuk menampung banyak kamar. Lucas duduk di kasurnya dengan air mata yang mengalir deras.

"Ibu!! Ayah!! Aku! Aku rindu kalian!! Tolong kembalikan aku ke dunia lamaku! Kumohon tuhan. Kembalikan aku!!" Namun tidak ada reaksi apapun, hanya ada isak tangis yang terdengar. Untungnya Lucas berbicara dengan volume rendah jika tidak seseorang yang mengawasinya pasti melihat Anomali pada Lucas.

Sejak lolos pemeriksaan, Lucas tidak diabaikan. Dia terus diawasi untuk mencegah terjadinya Anomali. Dan tentu pengawasan tidak terlalu ketat lagipula riwayat hidup Lucas terlalu biasa untuk dibesar-besarkan.

Setelah memenangkan diri, Lucas mulai melihat ke sekelilingnya untuk kedua kalinya. "Sepertinya tidak ada harapan! Aku harus berjuang sendiri untuk kembali ke duniaku!" Lucas berdiri, dia mengambil buku di rak yang tergantung pada sudut ruangan.

Seperti kebiasaan dasarnya, membaca buku, pigi bekerja dan kembali. Dalam ingatannya, Lucas Vendrick adalah seorang sarjana lulusan Akademi Casleny. Akademi Casleny tentu berada di Kota Caslen dan merupakan akademi yang tidak terlalu bagus ataupun buruk. Lucas berhasil masuk ke akademi ini berkat beasiswa dan kepintarannya.

Saat ini Lucas hanya bekerja menjadi guru sampingan di Gereja Earth Mother, Ibu Bumi. Dengan gaji yang tidak begitu buruk, yakni 2 Perak Perminggu..

Baiklah mungkin banyak yang akan di jelaskan, namun kita mulai dari konsep mata uang di dunia kabut, saya menyebutnya begitu karena akan lebih mudah disebut.

Konsep mata uang dunia kabut ini tidak memiliki mata uang kertas, hanya ada 3 koin utama dan satu batu mulia yang bisa menjadi mata uang adalah Ruby.

Untuk konsep konversinya.

1 Perak : 60 Perunggu

1 Emas : 30 Perak

1 Gram Ruby: 10 Emas

Alasan utama mengapa ruby di cap sebagai mata uang juga walaupun dalam bentuk gram ialah karena dulu sang kaisar mendapatkan keluhan tentang banyaknya pembeli rumah yang berbondong-bondong membawa koin emasnya. Dan untuk mengecek keaslian membutuhkan waktu yang sangat lama.

Selain itu Ruby di dunia ini istimewa, karena bisa mempercepat suatu proses kekuatan tertentu. Lebih dari itu, Ruby juga merupakan batu mulia yang berkali-kali lipat lebih langka dibandingkan emas. Dan juga proses peleburannya sangat rumit.

Dan kedua ialah, Keagamaan di dunia kabut. Konsep agama di dunia kabut menyangkut 5 gereja ortodoks dari 5 dewa yang berbeda.

•Gereja Goddess of Silence, Dewi Keheningan.

•Gereja Earth Mother, Ibu Bumi/Pertiwi

•Gereja God of Valor, Dewa Keberanian

•Gereja Holy Light, Cahaya Suci

•Gereja Tempest, Badai.

Karena pengetahuan Lucas tentang dunia terbatas pada Caslen saja, dia tidak dapat memiliki informasi lebih lanjut mengenai informasi tentang Gereja - Gereja tersebut.

"Hari ini aku tidak perlu mengajar karena hari Minggu, adalah hari libur anak anak. Dengan begitu aku bisa membaca beberapa buku hingga pukul 10, aku akan menghadiri Misa di Gereja Earth Mother. Karena tubuh asli ini percaya dengan earth mother." Ucap Lucas sembari membaca beberapa buku untuk menghilangkan bosannya.

Buku yang ia baca adalah Buku Pembelajaran Bahasa-bahasa. Di dunia kabut ini, memiliki banyak bahasa. Dari bahasa yang paling kuno, Hingga bahasa sehari hari warga benua Barat.

Infomasi tentang bahasa ini terbatas pada Benua Barat saja, dan untuk benua lainnya seperti Benua Utara. Karena informasi Benua Utara terlalu sensitif dan tidak boleh di umbar ke publik.

Percakapan sehari-hari warga Benua Barat menggunakan 3 bahasa tergantung dimana kerajaannya.

Untuk Werdix Empire, yang terletak di Utara benua Barat, menggunakan Bahasa Barbares sebagai Bahasa Umum.

Untuk Noah Empire, yang terletak di selatan benua Barat, menggunakan Bahasa Noah sebagai bahasa umumnya.

Sedangkan untuk Victoria Empire, yang terletak di barat benua Barat, menggunakan bahasa Hera.

Dan dimana Lucas berada? Ada di Victoria Empire, Kota Caslen dekat dengan perbatasan Noah Empire di selatan.

Tanpa disadari setelah belajar bahasa-bahasa pada Benua Barat, Waktu menunjukkan pukul 9 lewat 20. Lucas bisa mengetahuinya dikarenakan dunia ini memiliki jam dinding, meski di abad pertengahan. Namun Lucas tidak merasa aneh lagi karena dia hidup di dunia yang aneh maka normal untuk melihat sesuatu yang aneh..

Menutup bukunya dan merapikannya kembali ke rak, Lucas buru-buru pergi mandi di kamar mandi bawah. Karena kos kos an yang dia sewa tidak memiliki kamar mandi pribadi.

Setelah berpakaian rapi dan bersih, Lucas pergi ke gereja untuk menghadiri misa mingguan.

"Hahaha lihat siapa yang ada disini?" Seorang pria paruh baya berkata sambil tertawa pelan. Dia melihat Lucas di kejauhan menuju ke arahnya.

"Lama tak berjumpa, Pak Zaki, Aku dengar kesehatanmu semakin memburuk. Anda harus mengurangi cerutu hingga ke batas maksimal hahaha" Balas Lucas dengan sedikit bercanda kepada Pak Zaki.

Pak Zaki ialah Wali Kelas di Sekolah Earth Mother yang gratis untuk anak anak yang percaya pada Earth Mother. Sekolah ini di khususkan agar anak anak yang percaya kepada Earth Mother memiliki masa depan yang cerah. Dan Lucas adalah guru bahasa di Sekolah Earth Mother ini, dari ingatannya. Lucas tahu jika hubungannya dengan Pak Zaki sangat baik.

"Hahaha tidak perlu mengkhawatirkan pria tua ini, ngomong-ngomong Lucas ada hal yang harus kau perhatikan!" Pak Zaki menjadi serius menghadapi Lucas. Lucas terdiam dan berkata "Apa itu pak?"

"Pada usiamu saat ini kamu seharusnya memiliki pacar dan juga gajimu itu cukup untuk menyewa sebuah rumah tanpa perlu ngekos, Lucas" Pak Zaki menghela nafas dan perkataannya membuat Lucas tersadar.

"Terimakasih untuk saranmu yang kedua pak, namun untuk yang pertama akan ku abaikan, hahahah" Ucap Lucas, mulutnya sedikit berkedut saat Pak Zaki membahas mengenai pacar.

"Haah~ Kamu anak muda, berperilaku lah seperti anak muda! Ngomong-ngomong anakku saat ini memikirkan tent---" Sebelum pak Zaki melanjutkan pembicaraannya sebuah suara memotongnya.

"Ayahhh!!!!" Dari belakang Pak Zaki, Seorang gadis berusia 18 tahun seumuran dengan Lucas berteriak untuk memotong percakapan ayahnya.

"Hahaha dia sudah datang, lihatlah anak gadis yang -" Sebelum sempat melanjutkan, Pak Zaki di pukul dengan siku di area perutnya oleh anaknya sendiri. "Ugh" Ucap Pak Zaki.

"Ehem, Maafkan aku, Lucas. Ayahku selalu seperti ini!" Gadis itu berkata dengan melihat kearah ayahnya.

"Hahaha tidak apa apa, itu pasti berat untukmu Lucy!" Lucas tersenyum dan mendukungnya. Lagipula berurusan dengan pak tua itu sangat merepotkan. Dia selalu membicarakan tentang pacar terus menerus.