webnovel

BAB 6 PENUNGGU DI RUMAH MILY

Malam pertama aku di rumah mily dimana aku akan menginap dua hari,rumah mily bisa di bilang orang kaya bapak dia seorang perusahaan ternama dan ibu dia seorang dokter.Kedua orang tua dia sama - sama mempunyai tugas di luar kota dan di hari yang sama dan sekarang mily mengajak aku ke rumah dia untuk menemani dia bermalam mily bercerita kepada ku soal sosok pocong yang selalu gentanyangan di area belakang rumah dimana ada kolam belakang dan bukan cuman sosok pocong saja dimana dia bercerita kadang ada sosok nenek di kamar tamu di lantai dua,kamar tamu itu jarang di tempati.Malam ini paling cocok buat mily untuk bermain papan oija di malam jumat tepatnya jam dua belas malam.Aku cuman memperhatikan mily yang lagi sibuk untuk mempersiapkan semuanya mulai dari lilin yang belum menyala serta papan oija dan aku sedikit kaget ketika mily mengeluarkan boneka jalangkung,apa yang dia pikirkan senekat ini untuk melakukan permainan papan oija dan boneka jalangkung di malam jumat dan memang betul yang mily ceritakan ke aku dimana ada sosok pocong di dekat kolam berenang dan sosok nenek di kamar lantai dua.Sekarang lilin nya pun menyala

"sekarang kita mulai mainya," kata mily.

"aduuu bahaya ni,dan hawa di area rumah mily kental banget panas nya," kata aku yang khawatir.

"ehm mily sebaiknya kita jangan main ya sebab hawa di rumah kamu tidak baik besok malam aja ya," kata aku supaya mily menghentikan permainan nya.

"haaaa nggak seru lo lily kamu kan anak indigo masa kamu takut," kata mily.

"bukan - bukan takut cuman aja hawanya ini lo nggak enak," kata aku sambil melihat di sekeliling kamar emly yang gelap dimana aku cuman memperhatikan dan.

"liy," kata mily yang mengagetkan aku.

"hah,bikin kaget aja," kata aku.

"heheh maaf kamu mau main nggak," minta mily lagi,dengan terpaksa lagi demi dia tidak marah sama aku pun menerimanya.

"hmmm ya udah deh," kata aku

"kamu kenapa ," tanya mily yang sambil perhatikan aku yang lagi khawatir hal buruk akan terjadi.

"hoh nggak apa - apa hehe," kata aku dan akupun membaca mantranya.

"Roh semangat koin,Roh semangat koin,Roh semangat koin,Keluarlah dan bermain bersama kami," aku yang membaca mantra dengan rasa khawatir dan kemudian permainan di mulai.

"Apakah kalian di sini," tanya aku dimana tangan aku meletakkan di atas papan oija bersama mily tiba - tiba koinya bergerak mengarah ke beberapa huruf.

"Y,A"

"astaga serius ini," kata mily yang memasang wajah yang tidak sama sekali ketakutan.

"ya ampun," kata aku dalam hati.

"lagi," kata mily

"asal kalian dimana," tanya aku

" P,A,L,O,P,O,"

"makhluk ini berasal dari sini," kata aku

"tanyaiin lagi," kata mily

"Apakah kamu tinggal di rumah mily?" tanya aku lagi.

"Y,A"

"Oh tidak," kata mily yang mulai ketakutan

"Sejak kapan kamu berada di sini," tanya aku lagi.

"1,8,9,0"

"Apakah kamu seorang wanita?" tanya aku

"B,U,K,A,N"

"Hmmm jangan -jangan sosok pocong yang di dekat kolam," kata aku.

"Liy bisa nggak kita udahan mainya,dari tadik aku merinding," kata mily yang mulai ingin berhenti main.

"ok aku akan membatalkan perjanjian bermainya," kata aku,dan akhirnya aku berhasil.

"hah sebanarnya aku dari tadik tidak ingin bermain takutnya mereka mala menganggu kita dan parah nya lagi antara salah satu dari kita,kita akan.

Klintang klintung ! suara besi terjatuh dari luar kamar mily.

"eh dengar nggak barusan," kata aku.

"yah seperti'seperti besi" kata mily

PAAAG ! Suara benturan keras

"Astaga firullah'halazim," kata aku yang kaget.

"liy di luar kok kek ramai ya," kata mily yang ketakutan.

"woy kalian percuma lakuin begitu aku nggak takut," kata aku yang mulai khawatir tapi bukan takut dengan wujud dia melainkan khawatir dengan mily akan kerasukan.

"uh'huuuuuu huuuuu'uh'huuuuu," suara cewek menangis di sekitar kamar emly dimana emly masih memeluk ku.

"keluar kalain wujudkan diri kalian," aku yang kemudian mundur kebelakang dengan perlahan,mengarah ke pintu

"liy,lihat," kata mily melihat ke arah di meja dia dimana ada sosok cewek itu lagi nyisir - nyisir dan aku sudah tau yang ganggu aku itu kuntilanak

" ok baiklah sekarang aku melihat wujut kamu dan pergi dari sini," kata aku melihat sosok kuntilanak itu masih menyisir rambut dia.

tak lama kemudian mily kesurupan.

"haaaah arrrg," kata sosok dalam tubu mily.

aku yang panik di dalam suasananya tidak tau mau ngapain.

"ok bertahanlah mily aku akan keluarkan sosok itu dalam tubuh kamu," kata aku dan kemudian kuntilanak itu tertawa aku tau maksut nya itu agar aku tidak fokus dan dia akan rasuki diri aku.

"hihihi hihihi hihi,"

"ayo fokus,dan sekarang keluar kamu," kata aku yang berusaha mengeluarkan sosok itu.

"akan kubunuh kau,arrgh," dan sosok itu keluar juga di tubuh mily

"haah,haaah,haaa kekuatan ku habis," kata aku sambil ngos - ngosan.

"haah ini lebih buruk dari sebelumnya," aku berdiri dan mengangkat loly yang lagi pingsan.

"ayooo,haah," kata aku dan membaringkan mily di ranjang dia dan aku cuman duduk di pinggir ranjang dan sedikit melamun akan kejadian itu.Tak sadar ada kaki cewek yang aku lihat yang tidak begitu asing di ingatan aku dan aku mengangkatkan kepala untuk melihatnya dan cewek itu adalah.

"Lisa," kata aku dan lisa keluar dari kamar mily dengan menembus tembok.

"lisa tunggu," kata aku yang mengejarnya dimana aku mengejarnya sampai ke salah satu danau,dimana lisa berhenti di situ mengahadap membelakangiku.

"Lisa tunggu,hah,hah,lisaaaa," teriak aku,kemudian lisa membalikkan badan dia.

lisa cuman tersenyum lalu dia menunjukkan sesuatu sebelah kanan pas aku usai melihatnya dia menghilang. Lalu aku pergi ke tempat dimana lisa menunjukka sesuatu dan aku terkejut ketika aku menemukan.

BERSAMBUNG !