webnovel

Last Boss

Kenapa Iblis itu harus dibunuh? Pertanyaan itu muncul di kepalanya ketika ia diminta untuk mengisi kuisioner setelah dirinya berhasil mengakhiri game yang baru saja keluar kemarin. Edward, dia adalah seorang pelajar SMA tahun terakhir yang memiliki hobi bermain game. Dia adalah seorang maniak, hampir semua game yang dikeluarkan 2 atau 3 tahun sudah ia selesaikan. Game baru keluar, Aester World, ia menamatkannya hanya dalam waktu kurang dari 48 jam. Game menunjukkan credit staff yang terlibat bergerak ke atas sebagai tanda akhir dari permainan, namun ketika kredit selesai muncul sebuah pertanyaan. Ia berpikir jika itu hanya ulasan untuk iklan game mereka, namun semakin lama muncul pertanyaan yang semakin aneh. Hingga terakhir muncul sebuah pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Kalau begitu, bagaimana jika Kamu menjadi Raja Iblis? Monitor seketika berubah menjadi warna putih, cahaya dari layar menjadi sangat terang daripada biasanya sampai membutakan matanya untuk sesaat, lampu kamar tiba-tiba menyala sangat terang lalu meledak. Ruangannya bergetar hebat seolah di terjang gempa, ia melompat dari kursi karena panik, berlari kearah pintu keluar. Ketika matanya terbuka, semuanya berubah. Tidak ada lagi ruangan sempit yang berantakan, tidak ada lagi cahaya monitor yang menjadi sumber cahaya ruangannya. Semuanya berubah, hanya ada ruangan luas dengan cat merah gelap, ranjang yang luas, dan seorang perempuan yang siap melayaninya kapan saja. Ia berubah menjadi Boss Terakhir dari game Aester World, mungkin itu terdengar sangat luar biasa namun tidak untuknya ketika tahu takdirnya akan berakhir di tangan sang pahlawan. "Jangan bercanda! Aku tidak mau hidup ku berakhir! Aku akan bertahan hidup dan mengubah takdir ku!"

Sonzai · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
181 Chs

Chapter 9 - Perbatasan

Void hanya bisa terdiam, tercengang mendengar pujian sekaligus penghormatan para Jenderal Iblis kepada dirinya. Ucapan mereka terdengar sangat berlebihan, bahkan dirinya saja sampai merasa malu mendengar ucapan para Jenderal Iblis yang berterima kasih kepadanya karena ucapan Void yang berniat untuk mencari alasan agar niat sebenarnya tidak diketahui oleh Tenerbis, karena Void tahu betapa pintarnya Tenerbis.

Pertemuan itu membuat dirinya semakin bingung dan ia tidak tahu harus merasa senang atau menyesal, ia sekarang bisa melihat 20 boss dalam game secara langsung di depan matanya, boss hebat yang membuatnya kagum ketika melawan mereka. Tapi di sisi lain, ia tidak tahu perasaan apa yang ia rasakan ketika melihat mereka. Meski dalam game, itu tidak menyangkal jika dirinya pernah membunuh mereka semua dan ia sudah melihat bagaimana mereka mati, tapi setelah mendengar mereka menghormati dirinya dan memuja dirinya, mereka terdengar seperti Iblis yang baik lalu apa mereka pantas untuk dibunuh? Ia merasa sedikit bersalah.

Tidak ada informasi yang bisa ia dapat lagi, pertemuan dengan Raja Iblis ia akhiri dan memberi pesan untuk bekerja dengan baik. Semua pergi, kecuali Tenerbis, Ink Owl dan Scintia. Ink Owl dan Scintia bisa Void maklumi kenapa tidak pergi, Ink Owl tidak memiliki wilayah yang di urus dan menjadi penasihat adalah tugas utamanya, lalu Scintia adalah kepala pelayan dan menjadi pelayan pribadi Kaisar Void, sudah tugasnya selalu berada di samping Sang Kaisar. Tapi tidak dengan Tenerbis, ketika semua pergi dengan teleportasi, dia berjalan mendekat lalu kembali berlutut dihadapan Void. Mengangkat kepala, kedua alisnya berusaha saling bertautan membuat wajahnya terlihat sangat serius.

"Ada apa Tenerbis?" Void bertanya kepadanya dengan perasaan gugup, alasan Void memberi alasan yang lain kepada para Jenderal Iblis untuk menghindari Tenerbis mencari tahu masalah yang ia hadapi.

"Paduka maaf, sebenarnya ada sesuatu yang Saya khawatirkan."

"A--apa?"

"Sebenarnya … Di hutan timur Kekaisaran, tepatnya di perbatasan …," Tenerbis sesaat memalingkan pandangannya kepada Ink Owl lalu kembali berbicara "Mungkin Tuan Owl sudah memberitahu Anda, tentang manusia-manusia yang sering masuk kedalam perbatasan Kekaisaran Iblis tanpa izin."

Void merasa lega meski tidak ia tunjukkan, bersyukur karena bukan masalahnya yang Tenerbis tanyakan.

"Ah soal itu, ya Aku sudah mendengarnya. Itu adalah tidak sengaja, apa menegur mereka saja tidak cukup?"

"Maafkan Saya paduka, Saya mengerti Anda tidak ingin memilik masalah dengan manusia …"

Void tertegun mendengar ucapannya, isi pikirannya terbaca oleh Tenerbis.

"Tapi, akhir-akhir ada beberapa manusia yang sengaja memasuki perbatasan iblis dengan berbagai alasan, itu benar-benar mengganggu Saya."

Void mengerutkan keningnya, ucapan itu membuatnya kembali curiga dan berpikir jika titik ini adalah rusaknya hubungan Iblis dan Manusia. Tenerbis memberitahu alasan-alasan manusia yang masuk ke perbatasan Kekaisaran Iblis tanpa izin. Semuanya hampir memiliki alasan yang sama, mereka tidak tahu batas perbatasan antara Kerajaan Hertia dan Kekaisaran Iblis.

"Kami tidak bisa bertindak tegas karena takut memperburuk hubungan dengan Kerajaan Hertia, walau tidak Kekaisaran tidak memiliki hubungan dengan Kerajaan manusia. Tapi manusia-manusia itu bisa beranggapan buruk kepada Kita, sejujurnya itu merepotkan."

Suaranya terdengar tajam, kebencian Tenerbis pada manusia begitu besar, dari cara bicaranya Void bisa mengetahui itu. Ia tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengar itu, dugaannya kalau itu bisa menjadi awal permusuhan Manusia dengan Iblis semakin menguat. Apa yang harus kulakukan? Pertanyaan yang berada dalam kepalanya itu tidak bisa terjawab, ia tahu keputusannya akan sangat berpengaruh 'Ah begitu … Developer sialan, jadi semuanya terserah diriku begitu?' Ucapan Developer yang terakhir terlintas di kepala membuat darah naik ke kepalanya.

"Ja--. Ehem! Jadi apa yang ingin Kau lakukan?"

"Saya berharap Anda menyetujui pengetatan perbatasan agar tidak ada orang yang melintasi perbatasan tanpa izin."

Permintaan itu beresiko, itu yang pertama kali ada di pikiran Void. Ia berpikir begitu karena ia tahu jika perbatasan sebuah wilayah tidak bisa di atur sesuka hati meski ia memiliki sebagian perbatasan itu, tapi bagaimana dengan sisi lainnya? Void mempertimbangkan hal itu.

"Itu memang hal yang bagus agar orang lain tidak melintasi perbatasan seenaknya, sejujurnya Aku lebih suka pemberitahuan yang tegas dari penjaga perbatasan agar tidak menimbulkan konflik dengan Kerajaan Hertia. Tapi, Jika Kau mau melakukan itu, sebaiknya Kita harus berbicara dulu kepada Kerajaan Hertia untuk merundingkan masalah ini. Aku tidak heran jika ada yang sering melewati perbatasan karena hutan timur itu luas, tidak jarang juga ada yang tersesat di hutan itu. Ya, aku sendiri pernah merasakannya."

"Eh? Paduka pernah tersesat?"

"Ah …"

Suaranya langsung tertahan, ia tidak bisa mengelak setelah mengatakan hal yang sangat jelas di depan bawahannya. Ia salah bicara, pengalaman ketika melewati hutan timur Kekaisaran Iblis ia katakan di depan bawahannya, hutan itu membuatnya tersesat beberapa saat dalam game.

"A-ahahahaha itu sudah lama sekali, saat itu Aku hanya iseng tidak memakai sihir saat berkeliling hutan jadi ya … Ehem! Lupakan yang Aku katakan!"

"Baik paduka!"

Void memakai wewenangnya sebagai Kaisar Iblis untuk menutup mulut bawahannya sendiri

"Ja--jadi itu adalah pertimbangan dari ku. Jika perlu Aku yang akan bertemu dengan mereka."

"Tidak paduka, Anda tidak perlu bertemu mereka. Sebagai penanggung jawab perbatasan, saya yang akan berbicara kepada Kerajaan Hertia. Pertimbangan dan izin dari Paduka sudah cukup untuk keinginan Saya."

"Ka--kalau begitu lakukan, tapi jangan membuat keadaan memburuk, mengerti?"

"Saya mengerti, paduka. Saya, Tenerbis tidak akan membawa kerugian untuk Kekaisaran Iblis, Saya gunakan kemampuan Saya untuk kesejahteraan hanya untuk Kekaisaran Iblis, Saya permisi," Tenerbis mengatakannya sambil menyunggingkan senyumnya, nampak senang dengan keputusan Void

Tenerbis berdiri kemudian ia berbalik dan dirinya menghilang, ia memakai teleportasi pergi ke suatu tempat. Perasaan lega bercampur dengan bingung, ia sudah salah bicara dan memberi perintah seperti itu tanpa memikirkan dengan baik apakah itu akan berakibat baik atau buruk kepada dieinya

"Paduka, menurut Saya keputusan paduka sudah tepat. Tapi keputusan itu bisa berbuah sebaliknya."

"Ah … Apa menurutmu itu akan berakibat buruk, Ink Owl?"

"Maaf paduka, kemungkinan begitu tapi juga tidak begitu. Kemungkinan buruknya Kerajaan Hertia akan melebih-lebihkan hal ini dan mencari kesalahan Kekaisaran, tapi kemungkinan baiknya jika Kerajaan Hertia menanggapi ini dengan baik bisa saja ini membuat hubungan Kekaisaran dan Kerajaan Hertia menjadi baik."

Void hanya menghela nafas lelah, ia tidak pernah memimpin dan memberi perintah kepada seseorang, sebelumnya ia hanyalah pelajar biasa yang tidak ikut kegiatan sekolah apapun dan hanya memiliki sedikit teman bicara. Dirinya semakin merasa tidak percaya diri dengan kedudukannya sebagai Kaisar Iblis.

"Tenang saja paduka, Anda sudah melakukan yang terbaik. Anda tidak perlu khawatir!"

Manis, senyuman Scintia bagai mawar yang baru mekar, begitu indah menyejukkan mata dan pikiran Void sampai membuat dirinya terlena untuk sesaat.

"A--ah, begitu."

'Aku tidak boleh begini, mau bagaimanapun Kekaisaran Iblis berada di tangan ku dan tanda-tanda konflik dengan manusia juga belum terlihat jelas. Sebelum berhadapan dengan Iblis, Aku harus menjaga Kekaisaran Iblis. Sangat tidak lucu jika Kekaisaran Iblis hancur lebih dulu sebelum pahlawan muncul!'

Void berdiri dari kursi singgasana, menoleh kearah Ink Owl dengan tatapan serius "Ink Owl, temani Tenerbis untuk negosiasi dengan Kerajaan Hertia. Lakukan sebaik mungkin, Aku tidak ingin negosiasi itu menjadi konflik."

"Jika itu yang paduka inginkan akan Saya lakukan sebaik mungkin."

Atas perintah itu, Ink Owl pergi mencari Tenerbis untuk menemaninya. Void menoleh dengan percaya diri ke arah Scintia.

"S--scintia, Aku ingin membaca buku."

Kepercayaan dirinya langsung menghilang saat melihat wajahnya

"Kalau begitu saya akan membawakannya–."

"Ti--tidak, tolong antarkan Aku saja kesana."

"Baik paduka, Saya akan mengantar anda ke perpustakaan."

Void sudah memutuskan, ia tidak ingin kehidupannya di dunia ini berjalan dengan buruk disaat pahlawan belum muncul dan memutuskan untuk berusaha menjaga kedamaian Kekaisaran Iblis

To be continue