webnovel

Laga Eksekutor

Pria yang sudah memiliki harta dan kekuatan tidak akan bisa mengendalikan dirinya sendiri. Sejak Mahesa menemukan sebuah kalung ajaib, dia tidak pernah bingung akan arah hidupnya. Ini berkat roh berumur ribuan tahun yang tinggal didalam kalung itu, yang selalu menuntun Mahesa untuk menjadi raja pembunuh terhebat. Setelah pembantaiannya selesai, Mahesa kembali ke Indonesia dan menjadi seorang satpam di perusahaan aksesori terbesar di Surabaya dengan gaji yang cukup besar. Bukannya bertaubat, Mahesa justru suka pergi ke bar dan memadu cinta satu malam dengan wanita-wanita yang merangsang nafsunya. Walaupun dia sempat menolong seorang anak kuliahan yang bekerja sebagai penari di bar karena alasan tertentu, karma tetap memanggilnya. Setelah Mahesa mengambil keperawanan seorang wanita yang bukanlah wanita biasa, Mahesa harus menikahi wanita itu dengan 11 baris syarat tertulis. Selagi kebebasannya terenggut karena sebuah pernikahan, Mahesa masih harus mengatasi para musuh lama yang bermunculan di Indonesia dan mengganggu kehidupannya. Apa yang harus Mahesa lakukan demi melindungi para wanita-wanitanya?!

Indra_Wijaya11 · Aktion
Zu wenig Bewertungen
420 Chs

Jangan Sentuh Wanita Lain!

"Istriku, kamu terlihat sangat cantik ketika kamu tersenyum," kata Mahesa sambil memandangi wajah Widya dengan tatapan genit.

"Cabul!" Widya menjawab dengan malu-malu.

Sementara Widya tidak memperhatikan, Mahesa memeluknya dan mencium pipinya yang putih, "Tidak, kamu memang wanita paling cantik. Jika kamu tidak bergerak, maka aku yang akan bergerak."

"Lepaskan aku!" Widya meronta dengan sekuat tenaga, tapi tetap saja tidak bisa bergerak.

"Peluk saja sebentar. Anggaplah ini hadiah untukku." Mahesa membawa Widya ke dinding. Dia membenamkan kepalanya di dada Widya yang menjulang tinggi, lalu menggosoknya dengan keras.

Widya mengatupkan bibirnya dan mencubit Mahesa dengan marah, "Mahesa, jangan terlalu berlebihan!"

"Hei, istriku, dadamu sangat lembut dan hangat." Mahesa tersenyum.

"Kamu… brengsek! Aku…" Wajah Widya memerah, lebih tepatnya membara untuk beberapa saat. Ketika dia diserang oleh Mahesa, dia benar-benar tidak tahu bagaimana harus melepaskan diri.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com