Pei Qiqi bahkan melepas roknya dan duduk di sana dengan penampilan yang menggoda… Tubuhnya jauh lebih kurus dibandingkan sebelumnya, tetapi tampak lebih berisi di beberapa bagian.
Jakun Tang Yu tanpa sadar bergerak naik turun dengan seksi. Dia sangat ingin menekan Pei Qiqi dengan keras. Dia menginginkannya…
Tapi, Pei Qiqi memanggilnya apa? Memanggilnya 'Kakak'!
Panggilan kesayangan yang dulunya terdengar manis, kini menjadi begitu ironis dan tidak mungkin untuk dilintasi.
Pembuluh darah di dahi Tang Yu semakin menonjol jelas, dan suaranya pun berubah tegas, "Kenakan pakaianmu."
Pei Qiqi terus mencibir tanpa bergerak sedikit pun, "Bolehkah aku mengenakan pakaianku lagi? Bukankah kamu tidak bisa menjeratku kalau aku mengenakan pakaian?"
Menjerat… Pei Qiqi sengaja menggunakan kata 'menjerat'.
Sedikit kepahitan muncul di sudut bibir Tang Yu. Dia pun melangkah mundur dengan kecewa…
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com