Hanya saja, sebelum Zhou Meilin sempat bergegas ke depan, dia sudah diseret dan dilemparkan ke lantai seperti kain.
Pei Qiqi membuka ponselnya dan melihat pesan suara Lin Jinrong dari sana. Dia sendiri juga belum mendengarnya.
Begitu pesan itu dibuka, terdengar suara cemas Lin Jinrong, 'Pei Qiqi, jangan keluar, jangan menyeberang jalan!'
Kata-kata selanjutnya terputus-putus, namun terdengar jelas kalau Lin Jinrong menyebut nama 'Zhou Meilin'.
Wajah Zhou Meilin seketika pucat pasi.
Tamat sudah riwayatnya!
Pei Huan juga tercengang. Wajahnya tampak pucat pasi, seperti berada di ujung kematian. Dia perlahan merosot ke bawah di sudut dinding dan duduk di lantai yang dingin. Dia merasa seolah dirinya telah ditinggalkan oleh seluruh dunia.
Tidak… dia tidak punya apa-apa lagi…
Zhou Meilin menunjukkan tatapan ganas di wajahnya dan tiba-tiba bergegas mengambil ponsel Pei Qiqi. Tapi sebelum dia menyentuh Pei Qiqi, tubuhnya terhempas jatuh.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com