"Jika Pangeran Jeelian berhasil mendapatkan ilmu pelindung organ hati itu kembali, dia memang bisa kembali ke istana ini, bisa menjadi warga negeri kita ini, tapi untuk kekuatan, tubuh Pangeran Jeelian tidak bisa lagi menampung kekuatan yang besar, fisiknya tidak bisa sekuat saat ia masih murni menjadi bangsa kita."
Tabib Yoan, menjawab pertanyaan Patih Prawiraatmadja, dengan masih membungkukkan tubuhnya.
"Apa kau bilang? Jeelian tidak murni lagi menjadi bangsa kita?"
Raja Jilian, tidak bisa menahan rasa terkejutnya mendengar apa yang diucapkan oleh Tabib Yoan.
Sebuah hal yang tidak pernah ia kira sebelumnya. Mengapa sang anak bisa begitu banyak mengalami perubahan yang tidak wajar? Melanggar peraturan, kah Pangeran Jeelian?
Ia beralih menatap ke arah Patih Prawiraatmadja, seolah meminta penjelasan, terkait kondisi sang anak, karena sang patih, orang yang ia tugaskan menyusul Pangeran Jeelian ke bumi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com