webnovel

Ku Korbankan Cintaku

perjuangan cinta yang tak terbalas membuatnya harus menderita di atas cinta yang ia jalani. ia harus merelakan orang yang dia cintai demi melihat orang yang di cintainya bahagia. kisah cinta yang berujung manis menghampiri alice gadis sederhana dengan berbagai semangat untuk hidup. hingga akhirnya ia harus hamil dengan anak yang tidak pernah tahu ayahnya siapa. hanya sosok pria yang selalu mendampinginya dan membuat dia berjuang untuk terus hidup. siapakah nanti sosok pria yang ia cintai,?? apa dia kembali pada masa lalu?? atau dengan pria lain yang mampu membuat dia bahagia.??

Imas_gustina · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
30 Chs

Bab 25

" kamu pacar baru adrian?" Tanya joni menyodorkan segelas minuman ke arah alice.

" maaf aku bukan..!!" Mulutnya terhenti berbicara melihat adrian di depannya.

" bukan apa?" Tanya joni dengan meminum seteguk minuman yang ada dintangannya.

Adrian berjalan mendekat di samping alice ia menarik tangan alice melangkah pergi ke atas.

" lebih baik kita bertiga bicara di ruangan atas, kita omongin masalah bisnis kita baru kita lanjutkan pestamu lagi" kata adrian. Ia bergegas naik ke tangga menuju ke ruangan kusus rapat di lantai 2.

Alice hanya terdiam menuruti setiap langkah adrian. "Kita langsung menuju ke pembahasan topik bisnis kita kali ini" kata adrian. Suasana hatinya berubah melihat mike yang akrab dengan alice tadi. Sampai 1 jam mereka saling berbicara, alice yang mulai bosan dengan topik pembicaraan mereka bergegas turun menuju ke pesta itu.

Ia melihat wanita cantik dengan balutan gaun biru tua dan lekuk tubuh yang begitu indah cocok dengan baju yang ia pakai. Rambut panjang ikal warna hitam pekat membuat dia semakin cantik .

Alice terus menatap wanita itu, ia mengingat sesuatu tentang wanita itu. " sepertinya aku pernah melihat dia, tapi di mana ya? " kata alice ia berjalan mendekati wanita itu namun langkahnya terhenti ketika ia menabrak seorang pelayan.

Ia mencoba mencari lagi wanita itu, namun wanita itu sudah pergi dari pandangannya.

" dimana dia?" Kata alice ia terus melihat sekelilinya tidak juga melihat sosok wanita itu lagi.

Adrian berjalan mendekati alice. " kamu cari siapa?" Tanya adrian mencoba melihat sekeliling ruangan pesta itu.

" enggak cari siapa siapa, aku cuma bingung saja cari toiletnya di mana" ucap alice dengan wajah datarnya mencoba berbohong pada adrian.

" kamu lurus saja, di sana ada toilet" adrian membungkakan badan dan menempelkan pipinya dari belakang punggung alice. menujuk sebuah lorong di depannya.

alice hanya terdiam menatap wajah adrian tepat menyentuh pipi kanannya, ia mencoba menahan hatinya agar tidak masuk dalam jebakan hati adrian lagi.

" baiklah, makasih" ucap alice. Ia segera berjalan menuju toilet. Tanpa sadar ia menabrak seorang wanita bergaun biru tadi telihat ia sangat terburu buru keluar dari pesta itu. Alice tidak menydari jika dia wanita yang ia cari tadi.

" aneh dia nabrak aku , tapi gak menoleh sedikitpun buwat minta maaf" ucap alice memandang ke arah wanita itu pergi. Ia tidak sadar wanita itu adalah wanita yang di carinya tadi.

###

Adrian berdiri di depan pintu toilet wanita menunggu alice di balik pintu.

"Alice kamu lama banget di toilet" adrian menarik tangan alice pergi menemui mike temannya .

" emang kamu sudah selesai bicara dengannya" ucap alice. Ia menatap ke arah mike yang dari tadi terus melihatnya.

Alice tersipu malu di buatnya, adrian menarik tangan alice pergi dari pesta menuju ke mobil sport terparkir tidak jauh dari tempat pertemuan itu.

" kenapa kamu terburu pergi dari pesta itu" tanya  alice. Ia mulai berani memberanikan dirinya menatap adriam.

" ada rapat lagi yang lebih penting dari ini. Kamu nanti juga akan tahu" kata adrian ia kembali menatap alice dari jarak dekat dengan alasan ingin memakaikan sabuk pengaman di tubuhnya.

Alice terpanah melihat wajah tampan adrian lagi. " kalau begini caranya aku tidak bisa menahan lagi hatiku" kata alice dalam hati.

Adrian mulai menjalankan mobilnya dengan sangat cepat menuju ke sebuah restoran .

Ia segera membuka pintu mobil. Adrian mengulurkan tangannya, memegang erat tangan itu melangkah menuju sebuah restauran.

" bertemu client juga disini" kata alice mantap wajah adrian.

" enggak ada, kali ini aku mau ngajak kamu makan berdua" ucap adrian tersenyum memandang alice.

Alice yang semula muram raut wajahnya berubah melihat tatapan adrian di hadapannya.

Ia terasa hatinya melayang melihat mata adrian yang begitu indah.

Tanpa sadar arya berjalan di belakang adrian. Ia menepuk pundak adrian membuat adrian terkejut. " hay kalian berdua ternyata disini juga" ucap arya dengan tatapan memandang ke arah alice.

" iya kita mau makan, gimana kalau kamu sekalian ikut kita makan " ucap alice tersenyum memandang adrian di sampingnya.

" baiklah, ayo kita makan" pungkas adrian.

Mereka bergegas mencari tempat duduk. Seorang pelayan menghampiri mereka.

" maaf tuan mau pesan apa" ucap seorang pelayan yang berdiri di samping adrian.

Adrian hanya terdiam tanpa menjawab.

" kalian mau pesan apa aku ikut saja" ucap adrian dengan duduk santai mengambil sebuah ponsel di saku bajunya.

Arya, alice sibuk membuka buku menu di depannya. Terdengar suara ponsel dari dalam tas alice.

" alice apa ponsel kamu bunyi" tanya arya yang duduk di samping alice.

" mungkin itu ponselku, bentar aku lihat dulu. Kamu pilih makan saja aku terserah kamu") mau makan apa" pungkas alice.

Ia membuka tas hitam di sampingnya mengambil sebuah ponsel dalam tas itu.  Terlihat ada pesan dari adrian. Alice langsung menatap adrian, dia tidak melihat sedikitpun ke arah alice. Adrian terlihat sibuk drngan ponselnya.

" kenapa dia kirim pesan, apa gak bisa langsung bicara" pungkas alice dalam hati. Ia masih memandang adrian di depannya.

Di buka pesan itu,  " kamu segera cepat makan kita harus bergegas pergi. Jangan lama lama berbicara dengan arya" isi pesan adrian pada alice.

" dasar pria nyebelin, tadi bilang ngajak makan sekarang dia suruh aku cepat cepat" pungkas alice .

Ia mencoba membalas pesan adrian. " kalau kamu mau pergi, pergi saja duluan aku bisa kembali sama arya. Lagian ini juga jam istirahat, nanti kalau sudah waktunya kerja aku akan kembali" jawab alice. Ia segera mengirim pesan itu pada adrian.

Tanpa melihat ke arah alice adrian membuka pesan itu, tak butuh waktu lama ia langsung membalas pesan alice. " kamu assistenku sekarang, kamu harus nurut apa kata ku. Atau kamu mau aku pecat" isi pesan adrian.

Alice melotot melihat isi pesan adrian. Ia mengerutkan bibirnya. Ia membalas pesan adrian dengan emoji  "😡😡😡😠😈" .

Arya yang dari tadi terus melihat ke arah alice. Ia kawatir melihat alice sepertinya lagi marah. Arya menepuk pundak alice. " kamu kenapa alice, ada masalah" tanya arya memandang ke arah alice.

Adrian melirik ke arah alice. " beraninya dia mengirimku emoji seperti itu" ucap adrian dalam hati.

" tadi kamu sudah pesan makanan" tanya alice pada arya. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan padanya.

" sudah kok itu makanannya sudah datang" ucap arya menunjuk ke seorang pelayan, yang berjalan mendekat ke arahnya.

" kamu sejak kapan punya ponsel" tanya arya mencoba mengambil ponsel alice.

Dengan segera alice memasukkan ponselnya ke dalam tas. Ia takut arya rahu pesan dari adrian tadi. Ia mencoba tersenyum pada arya " baru tadi aku punya ponsel, ini saja aku harua potong gaji untuk membelinya" jawab alice.

Beberapa makanan sudah ada di depan meja mereka, Dengan 3 gelas minumam. Adrian dari tadi hanya terdiam bergegas makan terlebih dahulu. Ia makan dengan sangat lahapnya.

" hai adrian kenapa kamu dari tadi haya terdiam" tanya arya.

Alice yang sudah mulai memakan makanan di depanya mencoba melirik ke arah adrian.

"Biarkan saja dia diam. Mungkin dia lagi sakit mulut jadi gak bisa bicara" jawab alice tersenyum melirik ke arah adrian. Adrian melototkan matanya memandang alice.

Alice tidak perduli ia terus tersenyum. " alice kamu pakai gaun seperti ini terlihat cantik. Memangnya kamu sama adrian dari mana" pungkas arya. Ia terus memandang ke arah alice.

" lebih baik kamu segera makan makananmu" ucap alice. Tanpa menghiraukan kata laice ia masih tetap memandang alice dari samping ia duduk.

" aku yang antar kamu balik ke kantor ya" ucap arya. Mencoba mengajak alice terus berbicara.

Adrian yang masih duduk di depan alice terus melihat mereka dengan tatapan tajamnya. Ia minun segelas jus yang ada di depannya. Tanpa banyak bicara ia bergegas berdiri menarik tangan alice untuk segera pergi dari restauran itu.

Arya memegang tangan kiri alice membuat alice tidak bisa berdiri. Arya dan adrian terus memandang satu sama lain.

" udah arya aku mau pergi dulu aku ada pekerjaan lagi, lain kali kita bisa makan berdua" ucap alice. Ia melepaskan tangan arya perlahan dari tangannya itu.